Ketagihan Berjudi

photo author
- Kamis, 15 November 2018 | 19:12 WIB

-
ilustrasi   MUNGKIN benar ungkapan judi bikin pelaku ketagihan. Namun, bukan berati orang yang suka berjudi tak bisa disembuhkan. Asal ada kemauan yang kuat, penjudi bisa insyaf dan tak mengulangi perbuatannya. Lain pula yang dialami Srd (43), warga Bibis, Hargowilis Kokap Kulonprogo. Awalnya tak ada niatan berjudi, namun begitu melihat dua temannya berjudi di Kantor SAR Waduk Sermo beberapa hari lalu, ia tak kuasa untuk bergabung dan ikut berjudi. Ironisnya, uang yang semestinya digunakan untuk membeli peralatan pernikahan anaknya, ia gunakan sebagai taruhan. Alhasil, ketiganya yang juga sama-sama relawan SAR digerebek polisi. Mereka pun ditahan atas tuduhan melakukan perjudian sebagaimana diatur Pasal 303 KUHP sub 303 bis KUHP dengan ancaman pidana maksimal 10 tahun penjara. Itulah efek berjudi yang bikin Srd gelap mata. Padahal, sebelumnya ia pernah dipenjara karena kasus yang sama. Ternyata, hukuman tak membuatnya jera dan ia kembali berjudi bersama temannya. Lantaran ulah sendiri, Srd pun tak bisa mendampingi putrinya melangsungkan pernikahan. Lebih ironis lagi, tak satupun kerabatnya yang menengok Srd. Akankah hukuman kali ini mampu membuat Srd jera ? Hanya dia sendiri yang bisa menjawabnya. Meski mengaku menyesal, tokh pada akhirnya Srd yang harus menentukan nasibnya. Boleh jadi, kalau sistem pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) bagus, kiranya mampu membuat orang insyaf dan tak mengulangi perbuatannya. Kasus ditangkapnya 3 relawan SAR di Kantor SAR Waduk Sermo Kulonprogo tentu mengundang tanya masyarakat. Apakah selama ini kalau tidak ada tugas penyelamatan, relawan SAR menggunakan waktunya untuk berjudi ? Tentu kasus in tak bisa digeneralisasi atau digebyah uyah. Sebab, masih banyak relawan SAR yang perilakunya terpuji serta tidak neko-neko. Mengisi waktu luang dengan berjudi, jelas bukan perbuatan terpuji. Mereka sebenarnya bisa berlatih atau membuang penat dengan cara yang tidak melanggar hukum. Memang terasa ironis, orang yang biasanya menolong orang lain, namun malah tidak bisa menolong diri sendiri. Kalaupun ingin main kartu tentu tidak ada masalah asalkan di dalamnya tidak ada unsur taruhan atau peruntungan mendapatkan uang. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X