-
ilustrasi
JUDUL di atas dimaksudkan untuk tidak menggeneralisasi atau gebyah uyah terhadap tukang atau penarik becak yang berperilaku negatif. Tidak semua tukang becak perilakunya buruk, karena banyak yang baik. Sehingga, kalau ada kasus tukang becak ngembat HP, kita menyebutnya oknum.
Itulah yang terjadi pada Jumat Subuh pekan lalu, ketika empat wisatawan kehilangan HP yang sedang dicas di Pos Kesehatan Plataran Masjid Gedhe Kauman Yogya. Tak butuh waktu lama untuk mengidentifikasi pelaku pencurian 4 HP mahasiswa asal Palangkaraya Kalimantan Tengah itu. Ternyata, berdasar rekaman CCTV di sekitar lokasi, pencurinya adalah Fn (37), tukang becak yang biasa nongkrong di kawasan tersebut. Fn pun dibekuk di rumah kontrakan Tejokusuman Ngampilan Yogya.
Fn tak bisa berkilah karena barang bukti masih berada di tangannya. Warga Pasuruan Jawa Timur ini pun bakal dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun. Fn mungkin tak mengira aksinya bakal ketahuan petugas. Boleh jadi, ia juga tak mengetahui bahwa di kawasan tempat ia beraksi telah dipasangi CCTV.
Dalam beberapa kasus kriminal, CCTV sangatlah membantu kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku. Umumnya pelaku tidak nyadar bahwa di tempat itu telah dipasangi kamera CCTV. Mungkin itu pula yang terjadi pada Fn, ia tak menyadari bahwa di kawasan tersebut telah dipasangi kamera CCTV.
Bagaimanapun, aksi Fn telah mencoreng nama baik komunitas tukang becak. Seolah-olah tukang becak berperilaku buruk, nyolong dan sebagainya. Padahal kenyataannya tidak demikian, karena banyak tukang becak yang berperilaku baik, sopan dan tidak suka mengambil barang yang bukan haknya.
Kasus tersebut juga bisa mencemari dunia pariwisata di Yogya. Bisa muncul kesan seolah-olah tidak ada jaminan keamanan terhadap hak milik pribadi. Kita tentu masih ingat ada ungkapan kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Boleh jadi Fn saat itu tidak ada niatan untuk mencuri, namun karena ada kesempatan, yakni ada 4 HP yang ditinggal di Pos Kesehatan, muncul niat jahat untuk mengambil.
Sekalipun demikian, warga juga diimbau untuk tetap waspada jangan meninggalkan barang tanpa pengawasan. Ini untuk mengantisipasi orang seperti Fn yang mungkin memanfaatkan kesempatan mencuri lantaran ada HP tergeletak tanpa pengawasan. (Hudono)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi