Bayi Ajaib

photo author
- Kamis, 11 Oktober 2018 | 21:54 WIB

 
-
ilustrasi HIDUP mati seseorang di tangan Tuhan. Kalau Tuhan belum berkehendak mematikan seseorang, dalam kondisi apapun, ia akan tetap hidup, begitu sebaliknya. Ungkapan ini kiranya tepat diterapkan dalam kasus pelemparan bayi dari lantai 3 mall oleh ibu kandungnya sendiri, N, seorang sales promotion girl (SPG), warga Desa Banyuwangi Magelang, baru-baru ini.   Sungguh ajaib, ketika dilempar ibunya, bayi tersebut nyangkut di atap tempat parkir kemudian jatuh ke tanah dengan ketinggian 3 meter. Luar biasa, bayi tersebut tidak mati, dan kini masih dalam pengawasan rumah sakit. Bahkan Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan memberi perhatian khusus kepada bayi perempuan itu. Kapolres pun melantunkan azan di telinga bayi yang masih dalam inkubator itu.   Sementara sang ibu bayi, N, resmi telah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman tiga tahun penjara plus pemberatan hukuman sepertiga dari pidana pokok. Pemberatan hukuman terhadap N tentu wajar karena ia adalah ibu bayi yang seharusnya melindungi, bukan malah mencelakakannya. Awam tentu bertanya-tanya, ada apa dengan N yang tega melempar bayinya dari lantai tiga mall ?   Siapapun mudah untuk menduga, sang ibu bermaksud membunuh bayi tersebut, yakni dengan melemparnya dari lantai tiga. Secara nalar, siapapun yang dijatuhkan dari lantai tiga, entah itu mall atau bangunan lainnya, akan meregang nyawa. Namun Tuhan telah menyelamatkan bayi tersebut yang kemudian diberi nama Tazkiyatul Maulida.   Sulit membayangkan bagaimana perasaan si ibu bayi, mungkin saja kecewa karena bayinya tidak mati, padahal ia sudah mencoba membunuhnya. Meskipun N menjalani perawatan seusai melahirkan, proses hukum tetap jalan. Rasanya tidak ada faktor yang meringankan hukuman terhadap N, sebaliknya malah ada pemberatan hukuman.   Belum jelas, apakah bayi tersebut hasil hubungan gelap dengan sang pacar . Sebelumnya N juga pernah melahirkan anak, namun meninggal. Kini ia justru menghendaki anaknya mati. Tindakan N dikategorikan sebagai percobaan pembunuhan. Bayi tersebut tidak mati bukan karena ada upaya dari N untuk mencegah atau mengurungkan niatnya, melainkan karena faktor x yang sulit diterima nalar. Ya, bayi tersebut telah diselamatkan Tuhan. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X