Adu Cepat dengan Pencuri

photo author
- Minggu, 23 September 2018 | 08:00 WIB

 
-
ilustrasi PENCURI selalu akan mencari kelengahan dan kelemahan korbannya. Karenanya agar tidak menjadi korban pencurian, masyarakat harus hati-hati. Dalam kasus pencurian kendaraan bermotor misalnya, acap pelaku sangat lihai, misalnya hanya dengan menggunakan kunci T sudah berhasil membawa kabur motor korban. Motor dikunci saja bisa dibobol maling, apalagi tidak dikunci. Lebih parah lagi bila kunci kontak masih menggantung di motor, pelaku tinggal menghidupkan dan langsung tancap gas. Dalam kasus ini, berlakulah ungkapan yang sangat populer dalam dunia kriminal, yakni kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, melainkan juga karena ada kesempatan. Artinya, meskipun sudah ada niat, tapi tidak ada kesempatan, niscaya kejahatan tidak terjadi. Sebaliknya, meski tidak ada niat, namun ada kesempatan, kejahatan bisa terjadi. Ungkapan tersebut tentu hanya berlaku bagi mereka yang memang ada bakat atau naluri berbuat jahat. Sebab, bagi orang baik, meskipun ada kesempatan, tidak akan melakukan kejahatan, karena bukan saja hal itu melanggar hukum, tapi juga bertentangan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan. Agaknya, ungkapan di atas tepat untuk menggambarkan kasus pencurian kendaraan bermotor yang dialami korban Zikrisma Alawiyah (20), asal Riau baru-baru ini. Gara-gara lupa tidak mencabut kunci kontak, motor Honda Beat BM 4572 VM yang diparkir di Alun-alun Kidul (Alkid) Yogya raib dibawa kabur pencuri. Padahal, motor hanya ditinggal sekitar satu jam untuk berolahraga di Alkid. Ia menyadari kunci kontaknya masih tergantung di motor, namun terlambat dan kalah cepat dengan si maling. Ketika korban menanyakan kepada orang di sekitar lokasi kejadian, tak satupun yang tahu tentang motor korban. Kasus pun dilaporkan ke polisi. Boleh dibilang, kasus pencurian itu terjadi akibat kelengahan korban yang tidak mencabut kunci kontak. Motor dalam kondisi dikunci saja tidak menjamin aman, apalagi kunci ditinggal, ibarat memberi makanan kepada pelaku. Bisa jadi pula ada orang baik yang tahu ada kunci motor tertinggal, namun tak bisa berbuat apa-apa lantaran tak tahu siapa pemilik motor tersebut. Kalau mau opyak dan bertindak sendiri malah khawatir kalau dikira pencuri. Jika demikian, terjadi tidaknya kejahatan lebih banyak digantungkan pada kewaspadaan pribadi. Bila lengah, maka penjahat akan beraksi. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X