Teriakan Penghuni Rumah

photo author
- Kamis, 13 September 2018 | 20:28 WIB

 
-
ilustrasi KOMPLEKS perumahan acap menjadi sasaran empuk pencuri. Agaknya, pencuri sudah hapal suasana perumahan yang relatif sepi dan hubungan dengan tetangga kurang akrab lantaran penghuninya warga pendatang. Asumsi ini tidak selamanya benar, tapi juga tidak selamanya salah. Apalagi di perkotaan, acap antarpenghuni tidak saling kenal. Meski di kompleks perumahan juga menyediakan petugas keamanan, tak berarti seratus persen dijamin aman. Namanya penjahat, akan selalu memanfaatkan kesempatan atau kelengahan penghuni rumah. Seperti terjadi baru-baru ini di kompleks perumahan Roqa Hill Residence Argorejo Sedayu Bantul, pencuri berhasil menyatroni rumah Efi Mariyani (41) yang saat itu sedang berada di kamar. Pencuri sempat mengucap permisi, namun Efi tak segera membukakan pintu yang dalam keadaan terkunci. Tak tahunya pelaku langsung beraksi mengambil dompet, uang dan perhiasan bernilai jutaan rupiah. Aksi pencuri ini ternyata didengar Efi yang kemudian berteriak maling. Mendengar teriakan Efi, sontak warga perumahan berhamburan menuju arah suara. Beruntung, pelaku belum beranjak ke luar kompleks perumahan sehingga berhasil diringkus warga untuk kemudian diserahkan kepada polisi. Semula, untuk menghilangkan jejak, pencuri membuang dompet hasil kejahatannya, namun terlambat karena warga keburu mengepung dan meringkusnya. Hs, pencuri tersebut tak bisa berkelit ketika diinterogasi petugas. Ia pun dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun. Sudah tidak mendapatkan apa-apa, masih harus mendekam di penjara. Itulah risiko pencuri. Masih mendingan Hs tidak babak belur. Padahal, biasanya, pencuri yang ketangkap akan menjadi bulan-bulanan warga dan baru diserahkan ke polisi ketika kondisinya sudah babak belur. Bila dicermati, aksi Hs tergolong terang-terangan. Ia tidak mengendap-endap untuk mencuri, melainkan mengetuk pintu dan mengucapkan permisi. Artinya, ia sadar bakal bertemu dengan penghuni rumah. Namun lantaran terlalu lama penghuni rumah tak keluar, pencuri tak sabar ingin segera menguras barang-barang di dalam rumah. Kasus ini sekaligus menunjukkan bahwa masih ada kepedulian warga perumahan terhadap tetangga. Andai Efi tidak berteriak maling, mungkin tidak ada tetangga yang datang membantu karena mereka tidak tahu. Lagi-lagi, dalam menanggulangi kejahatan, teriakan adalah senjata paling ampuh, karena dipastikan penjahat akan panik. Namun, untuk berteriak harus lihat sikon jangan sampai justru membahayakan keselamatan korban. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X