-
ilustrasi
CAH klitih kembali menebar teror. Kali ini di wilayah Berbah Sleman. Seorang remaja, Baskoro Febriansyah (18) menjadi korban ketika melintas di jalan Berbah-Prambanan di Desa Kalitirto Sleman Sabtu sekitar pukul 18.30 pekan lalu. Tanpa sebab jelas, ketika berpapasan, pelaku yang menggunakan motor trail langsung menendang korban hingga jatuh tersungkur bersama motornya. Baskoro mengalami luka di bagian muka, tangan dan dada, sedang rekannya yang membonceng tak mengalami luka.
Warga sekitar kemudian menolong korban dan membawanya ke rumah sakit. Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa karena peristiwanya sangat cepat, sehingga pelaku langsung kabur setelah korban tersungkur. Dilihat waktu kejadiannya sebenarnya belum cukup malam. Umumnya warga di sekitar lokasi kejadian masih terjaga, atau bahkan sedang beraktivitas. Tapi sepertinya tak ada yang berani keluar malam.
Penduduk sekitar bahkan merasa waswas karena jalanan di seputar kejadian relatif sepi. Apalagi tidak ada lampu penerangan. Kalaupun ada, sangat tidak memadai, bahkan banyak yang mati sehingga tak ada gunanya. Ini tentu menjadi PR bagi PLN maupun instansi terkait untuk memasang penerangan di sekitar lokasi. Bukan saja untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan, melainkan juga karena sudah menjadi kebutuhan warga untuk mendapatkan penerangan jalan.
Kiranya tak berlebihan bila kita menyebut cah klitih kembali menyebar teror. Indikatornya sudah jelas, antara lain tak mengenal korbannya serta tak ada motif yang jelas. Intinya, mereka ngisruh tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Mungkin hanya untuk sekadar gagah-gagahan atau tes uji nyali. Sayangnya sasarannya orang yang tak bersalah atau tidak punya kepentingan apapun dengan pelaku.
Masyarakat bukan tidak berani melawan, tapi karena situasi yang tidak memungkinkan karena kondisi jalan yang gelap. Jika demikian, warga perlu berinisiatif, antara lain melalui swadaya untuk pengadaan penerangan jalan. Memang ini butuh biaya, tapi karena kepentingannya sudah mendesak, hal tersebut harus segera direalisasikan.
Intinya, jangan biarkan cah klitih nebar teror di masyarakat. Cah klitih harus dilawan. Masyarakat tak perlu takut menghadapi cah klitih. Orangtua klitih juga bisa dimintai pertanggungjawaban moral mengapa membiarkan anaknya berbuat klitih. Lantaran tenaga kepolisian sangat terbatas, masyarakat berhak membantu untuk memburu dan mengamankan cah klitih. (Hudono)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi