Perempuan Lawan Jambret

photo author
- Kamis, 18 Januari 2018 | 23:04 WIB
Perempuan Lawan Jambret
Perempuan Lawan Jambret

-
Perempuan Lawan Jambret

AKSI heroik Rusdiana (20) mahasiswi asal Samarinda yang berhasil melumpuhkan dua penjambret, patut diapresiasi. Rusdiana mati-matian mempertahankan tasnya saat dua penjambret berboncengan sepeda motor merebut paksa tasnya ketika yang bersangkutan melintas di Jalan Cempaka Putih Deresan Sleman Sabtu malam pekan lalu.

Dalam kondisi terjatuh dari motor, Rusdiana tetap tak mau melepaskan tasnya sehingga dua penjambret ikut terjatuh bersama motornya. Saat itulah Rusdiana berteriak minta tolong sehingga warga berdatangan dan meringkus pelaku. Massa yang marah pun menghajar dua penjambret tersebut, YJ (23) dam RA (25), keduanya warga Condongcatur Depok Sleman. Dalam kondisi babak belur kedua penjambret tersebut kemudian diserahkan ke Polsek Bulaksumur.

Rusdiana boleh dibilang perempuan pemberani. Ia tak menyerah begitu saja menghadapi dua penjambret bersenjata. Bahkan, ia berhasil melumpuhkannya meski melalui bantuan warga. Tindakan seperti ini memang berisiko, namun cukup menginspirasi para perempuan yang selama ini dikesankan lemah.

Korban sepertinya juga telah berhitung. Meski saat itu suasana tempat kejadian relatif sepi karena sudah pukul 21.30, tetap saja masih ada orang berseliweran. Sehebat apapun penjahatnya, bila berhadapan dengan massa pasti akan kalah. Terbukti, begitu Rusdiana berteriak minta tolong, dua penjambret tak berkutik karena warga segera datang. Bahkan, dua penjambret tersebut tak sempat menuju motornya yang ambruk. Jurus berteriak ternyata masih efektif untuk mengusir penjahat. Tak harus korban perempuan, laki-laki pun bisa berteriak menghadapi pelaku kejahatan.

Terkait peristiwa tersebut, pihak kepolisian mengimbau warga agar tidak melewati tempat yang sepi karena rawan kejahatan. Inilah yang perlu jadi catatan penting. Mestinya, petugas juga mengantisipi tempat-tempat sepi, misalnya dengan melakukan patrol intensif. Selain itu, kepolisian bisa berkoordinasi dengan masyarakat sekitar untuk menggalakkan patroli bersama, sehingga bila ada kejadian bisa segera diatasi.

Tindakan massa yang menghajar dua penjambret tentu bisa dimaklumi sebagai reaksi spontan atas kemarahan mereka. Masih mendingan motor pelaku tidak dibakar. Dalam beberapa kasus, massa membakar motor penjahat lantaran tak bisa mengontrol emosi. Sudah tepat bila akhirnya dua penjahat tersebut diserahkan kepada polisi untuk diproses hukum. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X