PENEMBAKAN bandar sabu, Bob alias Jendral baru-baru ini masih menjadi perbincangan hangat masyarakat. Bob ditembak aparat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY karena berusaha melarikan diri saat diberi kesempatan buang air kecil di Balecatur Gamping. Sebelumnya aparat sudah mengeluarkan tembakan peringatan tiga kali tapi tidak digubris sehingga petugas melepaskan tembakan dengan senapan otomatis mengenai dada hingga Bob tewas di tempat.
Reputasi Bob di dunia hitam memang sudah kondang. Bahkan, ia pernah divonis penjara seumur hidup terkait kasus narkoba, namun memperoleh grasi sehingga bisa menghirup udara bebas. Ternyata, hukuman tak membuatnya jera, bahkan aksinya makin menggila. Dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 4,5 miliar dan menguasai pemasaran narkoba di DIY, Jateng, Jatim hingga Kalimantan. Tentu bisa menjadi persoalan ketika yang bersangkutan mati karena ditembak.
Dalam kondisi tertentu, misalnya situasi yang mengancam keselamatan petugas, tembak mati dibenarkan. Asal sudah sesuai SOP, tentu tak ada masalah. Meski demikian, penembakan yang mengakibatkan tersangka tewas, tetap harus ada pertanggungjawabannya. Sebisa mungkin, petugas cukup melumpuhkan tersangka, tanpa harus menembak mati.
Menangkap tersangka dalam keadaan hidup tentu banyak keuntungannya, antara lain bisa meminta keterangan yang bersangkutan terkait jaringannya. Dari keterangan tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mengungkap tersangka lain. Namun kalau ditembak mati, tentu sudah selesai karena tak mungkin meminta keterangan orang mati.
Lebih dari itu, bila ditangkap hidup, petugas bisa melacak harta kekayaan tersangka yang diperoleh dari hasil kejahatan. Biasanya, para penjahat kelas kakap sudah memperhitungkan untuk mengaburkan uang hasil kejahatannya. Mungkin akan dibelikan properti atau kekayaan lainnya yang lebih menjanjikan.
Bagaimanapun dengan tewasnya Bob, paling tidak mengurangi distribusi narkoba di DIY. Karena ia tergolong pemasok terbesar di DIY. Bahkan, saat dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, ia masih menjalankan bisnis haram itu. Agaknya, tak ada yang bisa menghentikan langkah Bob selain tembakan mati. Sekaligus ini menjadi terapi kejut bagi penjahat lainnya agar segera bertobat. (Hudono)