TERKADANG kita merasa kasihan ketika melihat sales yang menjajakan kaos kaki yang nilainya mungkin tak seberapa. Acap orang membeli bukan semata karena butuh, tapi karena rasa iba. Agaknya hal ini tak bisa diterapkan pada HM (47) warga Kartusuro Sukoharjo.
Bergaya sales yang menawarkan dagangan kaos kaki, ternyata HM malah menggasak HP dan laptop milik perangkat desa di Balai Kalurahan Sogan Wates Kulonprogo.
Kebetulan saat itu suasana sepi dan HM melihat HP dan laptop tergeletak, kemudian timbul niat jahat untuk mencurinya.
Orang sering bilang kejahatan terjadi bukan hanya karena niat semata, tapi juga karena ada kesempatan. HM saat itu melihat kesempatan di depan mata karena HP dan laptop tergeletak tanpa ada yang menunggui.
Secepat kilat dua barang tersebut sudah berada di tangan HM. Selanjutnya ia pergi ke Semarang membawa barang hasil kejahatannya.
Namun polisi berhasil mengendus keberadaan HM hingga yang bersangkutan langsung diringkus. Kepada petugas HM mengaku terlilit utang hingga terpaksa mencuri. Alasan seperti itu sebenarnya sangat lazim ketika pencuri tertangkap. Ia akan mengatakan baru pertama kali mencuri, padahal belum tentu pengakuan itu benar.
Baca Juga: Hasil Bulutangkis French Open 2021: Pasangan The Daddies Melaju ke Babak 16 Besar
Alasan seperti itu dimaksudkan agar pencuri mendapat belas kasihan dan dilepas. Padahal, prosesnya tidak segampang itu. Terlepas barang yang dicuri dikembalikan atau tidak kepada yang punya, tindakannya sudah masuk kategori mencuri.
Artinya deliknya (pencurian) sudah selesai. Seperti halnya korupsi, meski uang hasil korupsi telah dikembalikan, tak bisa menghapus unsur pidananya.
Mencermati kasus di atas, tentu bukan berati kita harus selalu curiga kepada sales kaos kaki. Yang benar, kita tetap harus hati-hati kepada siapapun, apalagi orang yang belum dikenalnya. Selain itu, jangan meninggalkan barang berharga karena di semua tempat rawan pencurian.
Baca Juga: Pelaku Pencabulan Anak Ditangkap Polres Rejang Lebong, Korban Diajak Nonton Video Porno
Pun tidak semua sales kaos kaki jahat, karena banyak yang baik-baik. Yang jahat kita sebut sebagai oknum. Pertanyaan yang menggelitik, andai saat itu HM melihat HP dan laptop dijaga atau ditunggui pemiliknya, niscaya tak bakalan terjadi pencurian.
Akal sehat HP sebenarnya masih bekerja sehingga tidak berbuat nekat. Sebaliknya, ketika HP dan laptop tidak dijaga, timbul niat jahat untuk mencurinya. (Hudono)