Maka sangat pantas kalau seorang anak memuliakan kedua orang tua, berbuat baik kepada keduanya, berterima kasih kepada keduanya. Allah perintahkan untuk bersyukur (berterima kasih dan membalas budi) kepada keduanya, setelah perintah bersyukur kepada-Nya.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman, 31:14).
Kelima, Birrul walidain menjadi sebab seseorang akan disayang anak-anaknya dan mendapat bakti mereka. Karena, balasan bagi seseorang sesuai dengan jenis amalnya.
Baca Juga: Pendidikan Keluarga Luqman
Tidak ada kebahagiaan lain yang melebihi kebahagiaan anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya. Sesungguhnya tidak ada alasan bagi orang tua untuk bersikap negatif terhadap anak. Anak adalah fitrah, suci.
Oleh karena itu, anak berhak untuk mendapatkan kasih sayang yang suci dan tulus dari orang tuanya. Siapa yang berbakti kepada orang tua, maka anak-anaknya kelak akan berbakti kepadanya sebagai balasan atas baktinya tersebut.
Firman-Nya: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Al-Rahman, 55:60). Sabda Nabi SAW: “Berbuat baiklah ke orang tua–orang tua kalian, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu.” (HR. Al-Thabbrani). *