cermin

Menantu Kurang Ajar, Mertua Pun Dicekik dan Diancam Dibunuh, Ini Gara-garanya

Jumat, 29 April 2022 | 12:00 WIB
ilusstrasi (dok harian merapi)


FW (28) warga Kapanewon Rongkop, Gunungkidul mungkin boleh dibilang menantu yang tak tahu diri dan tak bisa menjaga emosi.

Umumnya, menantu akan menghormati mertuanya dengan sepenuh hati, bukan malah menyia-nyiakan apalagi sampai menganiayanya. Dan itulah yang dilakukan FW.

Hanya gara-gara ditanya mertua tentang motornya yang rusak FW langsung naik pitam dan mencekik mertuanya, EK (78).

Baca Juga: Jurgen Klopp Teken Perpanjangan Kontrak dengan Liverpool Hingga 2026

Tak hanya itu, FW juga mengancam membunuh mertuanya. Untungnya, EK bisa melepaskan diri dan langsung lari menyelamatkan diri sembari meminta pertolongan.

Usai kejadian, EK langsung lapor polisi dan dalam waktu relatif singkat FW berhasil dibekuk dan harus mendekam di sel tahanan Polres Gunungkidul. Ini langkah yang tepat agar FW tidak berulah dan mengancam keselamatan orang lain.

Melihat kronologinya memang terkesan janggal, hanya gara-gara ditanya motornya yang rusak FW sampai mengancam membunuh mertuanya.

Baca Juga: Puan Maharani Ajak Kader PDIP Solid Memenangkan Hati Rakyat: Jangan Terpengaruh Survei!

Meski ancamannya belum diwujudkan, namun FW telah mencekik EK, sehingga masuk delik penganiayaan sebagaimana diatur Pasal 351 KUHP. Tindakannya bakal diancam pidana paling lama dua tahun delapan bulan penjara.

Namun, hakim nanti pasti akan mempertimbangkan faktor yang meringankan maupun memberatkan sehingga dapat mengambil putusan yang tepat. Boleh dibilang FW adalah menantu yang kurang ajar dan layak mendapat ganjaran setimpal karena telah mengancam membunuh mertuanya.

Menahan FW adalah langkah yang tepat. Sebab, bila tidak ditahan, dikhawatirkan yang bersangkutan mengulangi perbuatannya, bahkan bisa saja mewujudkan ancamannya membunuh mertua.

Baca Juga: Kepala PVMBG Hendra Gunawan Sebut Aktivitas Gunung Anak Krakatau Mereda

Sungguh ini terkesan tidak seimbang antara tindakan mertua yang hanya bertanya soal motor rusak namun malah dijawab dengan cekikan dan ancaman akan dibunuh.

Bisa saja FW mengalami gangguan emosional sehingga tak bisa mengendalikan emosi. Bila itu yang terjadi, tentu tetap tak bisa menghapus kesalahan.

Artinya, meski pelaku memiliki gangguan emosi, yakni emosinya tidak stabil tetap tak bisa menjadi alasan pemaaf atau pembenar perbuatan.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB