INI peringatan bagi siapapun untuk berhati-hati ketika berada di area kolam limbah beracun. Beberapa hari lalu, tepatnya Rabu (23/3) sekitar pukul 09.00 seorang gadis warga Jatipuro Karanganyar, Siti Rahayu (25) ditemukan tewas tercebur kolam pembuangan limbah milik PT BLCT Keron.
Awalnya, Siti Rahayu mencari rumput bersama ibunya, kemudian berpisah. Saat ibunya sampai rumah, ternyata tak mendapati Siti Rahayu. Ketika dicari bersama tetangganya, Siti Rahayu ditemukan sudah tak bernyawa di kolam pembuangan limbah. Diduga ia terpeleset saat mencari rumput di sekitar kolam.
Setelah polisi melakukan penyelidikan, tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Menurut keterangan, Siti Rahayu mengidap penyakit epilepsi dan sering murung. Barangkali itulah penyebab mengapa Siti Rahayu sampai tercebur ke kolam limbah. Sebenarnya kolam tersebut hanya sedalam 1 meter.
Orang dewasa dalam kondisi normal mungkin tak berakibat fatal bila tercebur ke kolam tersebut. Namun bagi Siti Rahayu, berakibat fatal karena ia menderita penyakit epilepsi. Apakah dengan demikian perusahaan pemilik kolam limbah ini bisa dituntut hukum karena telah mencelakai Siti Rahayu, bahkan menyebabkan meninggal ?
Rasanya sulit untuk serta merta menyalahkan perusahaan pemilik kolam limbah. Apalagi kolam tersebut hanya sedalam 1 meter yang bagi orang dewasa normal tak terlalu membahayakan. Meski demikian, tetap perlu menyelidiki apakah pembuatan kolam limbah itu sudah sesuai ketentuan. Misalnya, bolehkah membuat kolam terbuka, bukan tertutup ? Penyelidikan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai peristiwa serupa terulang.
Namun jauh lebih penting adalah pengawasan dari keluarga. Pihak keluarga mestinya tidak lengah ketika ada anggota keluarganya yang mengindap penyakit epilepsi. Kiranya sudah menjadi pengetahuan umum, penderita epilepsi jangan dekat-dekat dengan kolam, sungai atau semacamnya.
Juga jangan dekat-dekat dengan api yang membahayakan. Sebab, ketika epilepsi kambuh, yang bersangkutan tak bisa mengontrol karena saat itu hilang kesadaran.
Inilah pentingnya keluarga untuk mendampingi dan mengawasi. Sekali lengah, bisa berbuntut malapetaka seperti kasus di atas. Jadi, meskipun kolam limbah itu tidak dalam, bagi penderita epilepsi sangat berbahaya. Begitu tercebur, yang bersangkutan tak bisa mengendalikan diri lantaran kesadarannya hilang.
Tentu ini pelajaran penting bagi keluarga, khususnya yang memiliki anggota yang mengidap epilepsi. Jauhkan mereka dari air dan api yang membahayakan keselamatannya. (Hudono)