cermin

Buang sampah di Kota Jogja ibarat buang hajat, begini fenomenanya

Jumat, 4 Agustus 2023 | 09:30 WIB
Warga berebut membuang sampah di depo Kotagede Jogja, Jumat (4/8/2023). (Foto: Hudono)

MEMBUANG sampah di Kota Jogja bisa diibaratkan membuang hajat. Usai buang sampah, lega rasanya. Membuang sampah di Kota Jogja adalah sebuah kemewahan.

Bayangkan, setelah sampah mengendap berhari-hari di rumah dan menimbulkan bau dan mendatangkan lalat, akhirnya bisa dibuang meski harus menunggu berjam-jam datangnya truk pengangkut sampah di depo.

Untuk membuang dan melemparkannya di truk pun butuh perjuangan. Begitu truk datang, warga berhamburan mendekat dan langsung melempar sampah bawaannya ke dalam bak truk DLH. Inilah fenomena yang terekam di kawasan Kotagede Jogja hari-hari belakangan ini.

Baca Juga: Tujuh Mall di Jogja Gelar Indonesia Shopping Festival 2023, Ada Diskon hingga 78 Persen

Padahal, truk dalam kondisi  belum berhenti, masih bergerak untuk parkir, namun hajat untuk membuang sampah sudah tak tertahankan, hingga beberapa kantong berisi sampah jatuh berserakan di jalan lantaran lemparan tak tepat masuk bak truk.

Ini problem riil persampahan di Kota Jogja pascaditutupnya TPST Piyungan karena kapasitasnya sudah tidak memadai. Belakangan warga bisa membuang sampah ke depo namun dibatasi, baik kapasitas maupun jamnya. Perhari Kota Jogja menghasilkan sekitar 210 ton sampah dan yang bisa dibuang ke TPST Piyungan hanya 100 ton, nah sisanya ini mau dibuang ke mana, masih jadi persoalan.

Kampanye memilah sampah, antara organik, anorganik dan residu memang baik dan perlu terus digulirkan. Namun rasanya untuk saat ini belum efektif dan belum signifikan mengurangi sampah. Sebab untuk memilah, tetap butuh waktu.

Belum lagi untuk mengolah sampah anorganik menjadi barang yang bernilai ekonomis, butuh proses dan tak semua bisa. Artinya, hasilnya tidak serta merta dapat dilihat dan dirasakan.

Baca Juga: Manchester United Tertarik Boyong Leon Goretzka dari Bayern Muenchen

Dalam kondisi sekarang ini, tetap harus ada langkah cepat dan efektif untuk mengatasi persampahan di Kota Jogja khususnya. Apalagi, Kota Jogja nyaris tak punya lahan untuk membuang atau mengubur sampah, berbeda dengan Bantul, Sleman, Kulonprogo maupun Gunungkidul yang relatif punya lahan luas.

Jadi, tentu saja, membuang dan mengolah sampah jangan hanya dibebankan kepada warga, tapi juga pemerintah daerah. Mengapa ? Karena warga sudah banyak dibebani dengan aneka pajak yang cukup memberatkan.

Padahal, pajak tersebut harus digunakan untuk kepentingan masyarakat, termasuk untuk penyediaan sarana dan prasarana publik, tak terkecuali menyediakan tempat pembuangan sampah yang representatif.

Baca Juga: 30 polisi di Jateng dipecat, ini planggaran yang mereka lakukan

Siapa yang cari solusi ? Mestinya pemerintah daerah yang notabene punya kemampuan, baik dari segi SDM mapun fasilitas. (Hudono)

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB