Keenam, mohon anugerah kekuatan, kekuasaan, dan rezeki. Lafadz doanya adalah :
“Allāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā`u wa tu'izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr”. Artinya: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS Ali Imran; 3:26).
Ketujuh, doa mohon pertolongan. Lafadz doanya adalah: “rabbanā akhrijnā min hāżihil-
qaryatiẓ-ẓālimi ahluhā, waj'al lanā mil ladungka waliyyā, waj'al lanā mil ladungka naṣīrā”. Artinya: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!' (QS. An-Nisa’; 4:75). Doa ini adalah doanya kaum lemah yang terjebak di Mekkah agar mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Kedelapan, doa Nabi Adam AS: “Rabbanā ẓalamnā anfusanā wa illam tagfir lanā wa
tarḥamnā lanakūnanna minal-khāsirīn.” .Artinya: 'Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami
sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk
orang-orang yang rugi.' (QS. Al-A'raf; 7:23).
Kesembilan, doa Nabi Nuh AS: “Rabbi anzilnī munzalam mubārakaw wa anta khairul-
munzilīn.” Artinya: 'Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau
adalah sebaik-baik pemberi tempat.' (QS. Al-Mu'minun; 23:29).
Kesepuluh, doa Nabi Ibrahim AS: “Rabbanā innaka ta'lamu mā nukhfī wa mā nu'lin, wa mā
yakhfā 'alallāhi min syai'in fil-arḍi wa lā fis-samā'.” Artinya: 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.' (QS. Ibrahim; 14:38).
Kesebelas, doa mohon perlindungan dari keburukan: “Allaahumma innii a’uudzu bika
min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal.” Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku lakukan dan dari keburukan yang belum aku lakukan.” (HR. Muslim).
Kedua belas, doa mohon rezeki yang halal dan berkah: “Allaahumma inni as’aluka rizqan
thayyiban wa ‘ilman naafi’an wa ‘amalan mutaqabbalan.” Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad).
Ketiga belas, doa agar dijauhkan dari sifat malas dan kekikiran: “Allaahumma inni
a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wal jubni wal harami wal bukhl.” Artinya: “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, usia tua, dan sifat kikir.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Keempat belas, doa memohon kesembuhan dari penyakit: “Allaahumma rabban-naas
adzhibil ba’sa isyfi antasy-syaafii laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqaman.”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Bukhari dan Muslim). *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Penasihat KAHMI MW-DIY,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta