DI tengah situasi ekonomi yang makin sulit, kejahatan cenderung meningkat. Hal itu tercermin dari jumlah kasus kejahatan yang terjadi di DIY yang belakangan meningkat, termasuk kasus pencurian. Hampir setiap hari koran ini diwarnai berita kasus pencurian, baik dengan pemberatan maupun kekerasan.
Faktor penyebabnya selalu saja ekonomi. Bahkan, ekonomi menjadi kambing hitam atas peristiwa kejahatan di masyarakat. Ini ada benarnya, karena bila tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, kasus kejahatan, seperti pencurian, cenderung menurun. Untuk membuktikan hipotesis tersebut kiranya tak perlu teori yang njlimet.
Baru-baru ini resto di kawasan Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping Sleman, dibobol maling. Namun, tak ada barang yang berhasil dibawa kabur pencuri. Pasalnya, si maling gagal menjebol pintu resto. Ini bukan kali pertama, sebelumnya juga pernah terjadi di tempat yang sama. Lagi-lagi, pelaku gagal membawa kabur barang korban.
Tentu ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya yang punya resto di tengah sawah. Sebab, umumnya, resto di tengah sawah tidak dijaga sehingga rawan dibobol. Apalagi, keberadaan resto jauh dari permukiman. Kali ini maling gagal membobol pintu resto, namun bukan berarti kondisinya selalu aman.
Lantas, apa yang mesti dilakukan guna mencegah kejahatan ? Masyarakat harus melengkapi dengan pengaman, bukan hanya sekadar pintu digembok atau dikunci, melainkan juga perlu dipasang kamera CCTV di sekitar lokasi. Bagi resto yang bermodal besar, apalagi ramai pengunjung, lebih baik ada petugas keamanan yang berjaga.
Secara ekonomi, menempatkan petugas keamanan di resto tentu menambah biaya operasional. Bolehlah hal itu diperhitungkan demi keamanan, ketimbang malah dibobol maling yang kerugiannya malah berlipat-lipat. Pengusaha jangan terlalu pelit untuk berbagi rezeki dengan orang yang membutuhkan, antara lain dengan merekrut petugas jaga, yang tentu saja digaji secara layak.
Lebih baik tidak terlalu banyak mengejar untung dan diliputi perasaan waswas restonya kebobolan karena tidak dijaga. Maksudnya, sisihkan anggaran untuk keamanan, agar resto tetap aman dan terjaga. Itu jauh lebih baik. Apalagi situasi seperti sekarang ini, sulit ditebak mana orang baik dan yang berniat jahat. Ekonomi makin sulit, namun kejahatan harus dicegah, antara lain dengan cara menjaga barang sendiri agar tidak dijarah atau dimaling. (Hudono)