PROGRAM makan bergizi gratis atau MBG sangat mulia, yakni meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Namun, pelaksanaannya di lapangan banyak mengalami masalah. Paling sering, terjadi keracunan di sejumlah daerah. Kasus teranyar terjadi di Bandung Barat, ratusan anak SD, MDs, SMP dan SMK mengalami keracunan setelah menyantap MBG. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Bupati Bandung Barat kemudian menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Sebelumnya, kasus yang sama juga terjadi di Kota Bogor yang kemudian ditetapkan pula KLB. Mengapa peristiwa keracunan terus berulang, tak terkecuali di DIY. Apanya yang salah, sistem atau pelaksananya ?
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta dilakukan evaluasi total terhadap program MBG, tanpa menyalahkan satu sama lain. Namun, kalau tidak ada yang salah, lantas apakah kemudian kasusnya dibiarkan tanpa ada sanksi ? Inilah perlunya ada mekanisme penjatuhan sanksi terhadap mereka yang terbukti nakal atau bersalah.
Apalagi belakangan ini muncul fenomena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif atau palsu, sehingga sangat merugikan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Padahal, SPPG merupakan sertifikat resmi sebagai penyedia makanan bergizi atau pelaksana program MBG. Legalitas ini penting karena kalau ternyata penyedianya tidak resmi, maka menu makanan yang disajikan akan asal-asalan dan tak sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
Karena itu, harus dilakukan investigasi secara menyeluruh, mulai dari penyediaan bahan baku, dapur, hingga penyajian, apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Mereka yang terbukti tidak memenuhi standar dan ada indikas kesengajaan yang merugikan siswa, bahkan membahayakan kesehatan, harus dikenai sanksi tegas, kalau perlu di-blacklist sebagai penyedia makanan bergizi.
Sanksi tegas diharapkan menimbulkan efek jera, sehingga kasus serupa tidak terulang. Tak boleh lagi ada siswa yang keracunan akibat menyantap menu MBG. Penyedia makanan harus mengantongi sertifikat sebagai penyedia profesional, sehingga produknya pun berkualitas. Jangan hanya karena kenal dengan orang dalam (ordal) lantas mendapat proyek MBG tanpa memperhatikan legalitas dan kualitas makanan.
Baca Juga: Ramalan zodiak Libra berlaku sepekan mulai Minggu 12 Oktober 2025, menyoroti pembaruan pribadi
Intinya, lindungi anak dari makanan beracun. Mereka berhak mendapat makanan yang sehat sehingga bisa meningkatkan kualitas tumbuh kembangnya. Jangan sampai berlaku plesetan MBG sebagai makanan beracun gratis, melainkan benar-benar makanan bergizi gratis. (Hudono)
| BalasTeruskan Tambahkan reaksi |