cermin

Jangan pamer perhiasan di muka umum, ini risikonya

Minggu, 22 Juni 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi perhiasan (Pexels)

NASIHAT bijak: jangan mengenakan perhiasan di tempat umum yang tidak perlu. Mengapa ? Hari gini, ketika kehidupan ekonomi masyarakat kian sulit, penjahat berkeliaran mencari mangsa. Kalau apes, bisa menjadi korban kejahatan.

Agaknya, itulah yang dialami seorang ibu muda saat memboncengkan anaknya di Jalan Samas Bantul, Senin pekan lalu, sekitar pukul 16.30. Saat itu ia hendak membeli lauk, tiba-tiba ada pengendara motor yang memepet dan langsung menjambret kalung yang dikenakannya. Usai menjambret, pelaku langsung kabur ke arah utara.

Korban menderita kerugian sekitar Rp 8 juta. Masih beruntung ia selamat dan tidak mengalami luka. Begitu juga anak yang diboncengnya. Peristiwa itu memberi gambaran  betapa penjahat makin nekat, tidak melihat-lihat tempat. Bahkan, di tempat yang ramai dan di siang hari bolong sekalipun, penjahat berani beraksi.

Baca Juga: UOB Painting of the Year Menjadi Wadah Strategis Seniman Indonesia Merayakan Bakat

Aksi penjambret ini tergolong nekat dan beraksi sangat cepat, sehingga korban tidak sempat berteriak dan mengejar, atau meminta bantuan orang lain memburu pelaku. Berbekal rekaman CCTV di sekitar lokasi, polisi berhasil menangkap penjambret.

Aparat Polsek Sanden berhasil membekuk pelaku AFP (29) di rumahnya di Brosot Galur Kulon Progo Selasa lalu, atau sehari setelah kejadian. Kita memberi apresiasi yang tinggi kepada jajaran Kepolisian Sanden yang berhasil membekuk pelaku.

Hal penting untuk menjadi pelajaran dari kasus di atas adalah jangan membawa atau mengenakan perhiasan di tempat umum yang tidak perlu dan rawan kejahatan, seperti di jalan misalnya. Perhiasan cukup dipakai ketika menghadiri even tertentu, misalnya resepsi pernikahan dan sebagainya. Apalagi, kini penjahat semakin nekat. Begitu ada kesempatan, mereka langsung beraksi tanpa mempertimbangkan berhasil atau gagal.

Baca Juga: Rumor masa depan Thom Haye setelah tinggalkan Almere City, antara Rumor Persija dan Klub Eropa lain

Seperti dalam ilmu kriminologi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, melainkan karena ada kesempatan. Artinya, meski ada niat untuk melakukan kejahatan, namun tidak ada kesempatan, kejahatan tak jadi dilakukan. Namun, ketika ada kesempatan, meski semula tidak ada niat, penjahat bisa melakukan keinginannya untuk berbuat jahat. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi orang berbuat jahat.

Maka tindakan antisipasinya adalah jangan memberi kesempatan kepada penjahat untuk beraksi. Antara lain, jangan memamerkan benda atau perhiasan berharga yang bisa membangkitkan niat penjahat beraksi. (Hudono)

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB