DI Sungai Progo ada buaya ? Ini bukan hoaks, namun benar-benar nyata, ditemukan anak buaya di Sungai Progo, Padukuhan Juwono Kalurahan Triharjo Kapanewon Pandak Bantul. Perburuaan anak buaya itu sebenarnya sudah dimulai pekan-pekan lalu ketika warga diresahkan dengan kemunculan buaya. Pasalnya, warga diresahkan dengan isu seputar buaya yang berkeliaran di Sungai Progo.
Selanjutnya tim dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Bantul, tim fakultas Biologi UGM dibantu warga berburu di kawasan yang diduga bersemayam buaya. Alhasil, setelah memancing dengan umpan, sang buaya benar-benar keluar dan makan umpan, selanjutnya langsung ditangkap. Selanjutnya buaya panjang 80 cm itu dievakuasi dan diserahkan ke Kebon Binatang Suraloka.
Dari mana asal munculnya buaya ? Berdasar keterangan warga, buaya muncul setelah air kubangan disedot. Persoalannya, dari mana asal buaya tersebut, hingga kini belum jelas. Perisitwa munculnya buaya di DIY memang bukan kali pertama. Sebelumnya pernah muncul kasus serupa, yang ternyata buaya berasal dari peliharaan warga. Yakni orang memelihara buaya, kemudian lepas. Beruntung bila buaya berhasil ditangkap, namun siapa yang menjamin bahwa di Sungai Progo sudah tidak ada buaya ?
Sulit menjawabnya. Belum lagi mereka yang mungkin kehilangan buaya, namun tak lagi berusaha mencarinya. Celakanya kalau buaya itu kemudian berkembang biak dan menyebar ke mana-mana.
Jika itu yang terjadi, rasanya sulit mendeteksi keberadaan mereka. Tentu itu sangat membahayakan, bukan hanya bagi mereka yang sering memancing di sungai, melainkan juga penduduk yang berada di sekitar sungai.
Buaya di Sungai Progo tentu menjadi sangat fenomenal, karena bukan habitatnya. Buaya, terutama jenis buaya muara, biasanya banyak ditemukan di sungai-sungai besar atau rawa di Pulau Kalimantan. Penduduk setempat biasanya sudah hapal tempat-tempat yang disukai buaya, sehingga mereka melakukan antisipasi jangan sampai diterkam.
Bahkan di sana buaya diternakkan untuk kemudian diperjualbelikan, daging dan kulitnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk, bukan hanya produk makanan tapi juga kerajinan, seperti sabuk, dompet dan sebagainya. Di Yogya hal demikian belumlah lazim, buaya tetap menjadi ancaman penduduk, terutama di sekitar Sungai Progo, sehingga alangkah baiknya bila menemukan segera dievakuasi daripada membayakan keselamatan. (Hudono)