INI peringatan bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai mereka menjadi korban kejahatan. Seperti yang terjadi di Kampung Nambangan Seloharjo Pundong Bantul, seorang anak laki-laki usia tujuh tahun nyaris menjadi korban penculikan seorang perempuan asal Bekasi Jawa Barat, inisial Idr (43). Perisitiwa itu terjadi pada 9 Noember lalu.
Modusnya, pelaku menanyakan alamat arah pegunungan kepada anak kecil yang kemudian ditunjukkan arahnya. Namun anak tersebut langsung disambar dan diboncengkan di bagian depan sepeda motor untuk menunjukkan alamat dimaksud. Untungnya ada warga yang melihat peristiwa tersebut dan langsung mengejarnya. Anak tersebut sudah dibawa pelaku dengan sekitar jarak 1 Km.
Warga berhasil menghentikan laju motor dan merebut anak dari tangan pelaku. Bahkan motor pelaku berhasil ditendang hingga masuk selokan. Untuk menghindari amuk massa, salah seorang warga menghubungi Polsek terdekat guna mengamankan Idr. Andai tak ada warga yang melihat kejadian tersebut, niscaya tak diketahui lagi nasib anak yang dibawa penculik tersebut.
Baca Juga: Kotak suara dibakar di Jambi, KPU sedang mendalami kasusnya, ini penyebabnya
Namun, berdasar keterangan sejumlah orang, Idr mengalami gangguan jiwa, sehingga dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk menjalani pemeriksaan. Meski demikian proses hukum jalan terus. Soal apakah yang bersangkutan bisa dimintai pertanggungjawaban hukum atau tidak, biarlah itu urusan pengadilan. Yang jelas, polisi dan masyarakat telah melakukan tindakan yang benar sehingga situasinya terkendali.
Kasus di atas sempat viral di media sosial dan banyak mendapat perhatian masyarakat. Dengan kejadian tersebut, orang tua harus hati-hati jangan melepas pengawasan terhadap anak. Sebab, biasanya anak dibiarkan bermain begitu saja tanpa ada pengawasan. Bisa dibayangkan seandainya tidak ada warga yang melihat kejadian tersebut, niscaya sulit diprediksi bagaimana nasib anak tersebut.
Bisa saja pelaku mengalami gangguan jiwa, namun mungkin tingkatannya belum parah, sehingga masih bisa berkomunikasi dengan orang lain. Selagi orang tersebut menyadari perbuatannya, maka dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Sementara bagi orang tua, tidaklah terlalu penting apakah pelaku mengidap gangguan jiwa atau tidak, sebab, yang penting adalah keselamatan anaknya.
Baca Juga: Gencatan senjata Lebanon-Israel disambut dunia, begini reaksi China
Polisi juga perlu mengungkap motif pelaku, apakah menculik untuk dipekerjakan sebagai pengemis misalnya, atau untuk kepentingan lain. Meski mengalami gangguan mental, pelaku mungkin masih bisa diajak komunikasi sehingga terungkap motif atau tujuannya menculik anak. (Hudono)
| BalasTeruskan Tambahkan reaksi |