SEORANG kakek di Giripeni Wates Kulonprogo terperdaya oleh tiga perempuan yang mendatangi rumahnya baru-baru ini. Mereka mengaku berprofesi sebagai terapis kesehatan. Sang kakek, HR (74), percaya begitu saja dengan ketiga wanita yang mengaku sebagai petugas kesehatan.
Singkat cerita, HR tiduran tengkurap untuk diterapi. HR diminta ganti sarung dan melepas perhiasan kemudian dibungkus tisu untuk memudahkan terapi.
Ketiga perempuan penipu itu pun berbagi tugas, ada yang melakukan terapi menggunakan alat, seorang lagi membuatkan minuman hangat dan seorang lagi bergerilya di dapur.
Baca Juga: Festival Anggrek Vanda tricolor ke-7 siap digelar di Pendopo Ambarrukmo
Belum usai terapi, ketiga perempuan itu pamit pergi dan berjanji akan kembali untuk terapi lagi. Namun, ditunggu beberapa lama ketiga perempuan itu tak juga muncul.
HR kemudian memeriksa barang-barang berharga miliknya, ternyata telah raib dan diganti dengan perhiasan palsu. Bahkan, perhiasan di dalam almari pun diembat tiga perempuan tak dikenal itu. Sadar telah menjadi korban kejahatan, HR melapor ke polisi. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi.
Agaknya, ketiga perempuan tersebut memanfaatkan keluguan HR yang begitu saja percaya pada mereka. HR yakin bahwa ketiga perempuan itu merupakan tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan secara gratis. Tak disangka mereka adalah maling yang memanfaatkan kelengahan korbannya.
Modus seperti itu mungkin tergolong baru, penipuan berlagak terapi gratis. Orang umumnya tertarik dengan hal-hal yang bersifat gratis, termasuk HR yang tanpa curiga bersedia diterapi oleh perempuan tak dikenal itu. Boleh jadi, penampilan pelaku sangat meyakinkan sehingga tidak mengundang kecurigaan.
Selagi belum tertangkap, mereka mungkin akan beraksi di wilayah lain. Masyarakat harus waspada, jangan lengah dan terkecoh penampilan mereka. Kalau didatangi mereka, harus diteliti identitasnya.
Kalau mengaku tenaga kesehatan, pasti ada surat tugasnya. Diduga para penipu ini mencari target orang tua yang relatif mudah diperdaya. Namanya orang tua di desa, terkadang tak punya prasangka buruk kepada siapapun tamunya.
Baca Juga: Film 'Tak Kenal Maka Ta'aruf' siap tayang di bioskop
Bahkan, penipun pun diperlakukan dengan sangat baik. Tak disangka mereka sengaja ingin membawa kabur barang berharga milik korban, dengan tipu daya. Dalam kasus tersebut sama sekali tidak ada unsur kekerasan, berbeda dengan perampokan. Orang sering bilang, perempuan bisa menjadi senjata yang membuat laki-laki terperdaya hingga hilang kendali terhadap barang berharga miliknya. (Hudono)