Kejahatan jalanan belum mereda, ini yang harus dilakukan polisi

photo author
- Selasa, 24 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi (dok harianmerapi.com)
Ilustrasi (dok harianmerapi.com)


AKSI kejahatan jalanan kembali muncul di wiilayah hukum Polres Sleman. Dua orang laki-laki dianiaya di tengah jalan oleh gerombolan laki-laki tak dikenal. Mereka menggunakan empat sepeda motor, sedang korban dua orang, berboncengan motor. Belum jelas motif dari penganiayaan tersebut.

Aksi penganiayaan ini terjadi di jalan wilayah Turi Sleman sekitar pukul 23.30. Saat itu jalan relatif sepi meski ada satu-dua kendaraan lewat. Kedua korban, yakni KNP (20) warga Sardonoharjo Ngaglik Sleman dan DDS (17) warga Yogya. Mereka tidak mengira bakal menjadi korban penganiayaan ketika berpapasan dengan pelaku.

Apakah kasus ini termasuk klitih ? Masih belum jelas. Kalau pelaku tidak punya motif dan hanya sekadar iseng atau bersenang-senang, bisa dikatakan sebagai klitih, meski istilah tersebut dinilai kurang tepat. Yang jelas, aksi kejahatan jalanan masih terjadi di wilayah ini. Korban mengalami luka lecet dan memar usai dihajar rombongan pelaku.

Baca Juga: OJK Gelar Sosialisasi Ketentuan Pasar Modal di Yogyakarta

Dengan kejadian tersebut, kiranya polisi perlu mengintensifkan patroli lagi, terutama di wilayah yang selama ini dianggap rawan kejahatan. Selain itu, masyarakat juga perlu terus didorong untuk melakukan patroli kampung (ronda). Sebab, kasus tersebut terjadi pada jam-jam ronda. Untungnya, saat kejadian ada saksi yang kebetulan lewat di lokasi sehingga bisa memberi pertolongan kepada korban.

Saksi juga sempat mengidentifikasi motor yang digunakan pelaku penganiayaan, sehinggga polisi diharapkan bisa segera meringkusnya. Meski demikian, korban perlu dimintai keterangan apakah mengenal pelaku. Sebab, bila mengenal pelaku, boleh jadi ada masalah antara pelaku dengan korban. Namun bila tidak saling kenal, bisa mengarah ke klitih.

Apapun itu, kejahatan jalanan harus diberantas. Peran warga sangat signifikan. Banyak kasus berhasil diungkap berkat informasi dan peran warga. Kesadaran warga untuk mewujudkan kondisi kamtibamas yang kondusif nampaknya makin bagus. Sehingga, tanpa diminta sekalipun mereka peduli terhadap keamanan kampungnya.

Baca Juga: Mantan Penyidik KPK Nilai Wajar Permintaan Firli Bahuri Diperiksa di Bareskrim

Lebih dari itu, warga juga tidak gampang main hakim sendiri. Ketika berhasil mengamankan pelaku kejahatan, warga langsung menyerahkannya kepada polisi untuk diproses hukum. Bisa dibayangkan, bila warga main hakim sendiri, akibatnya bisa fatal, bahkan bisa berakhir dengan kematian. Namanya main hakim sendiri, tindakannya tidak terukur, sehingga berakibat fatal karena mengancam nyawa. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X