HARIAN MERAPI - Ribuan suporter dari PSIM Jogja, Persis Solo dan PSS Sleman dan lainnya berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa (4/10/2022) malam, untuk menyepakati perdamaian dan persatuan sembari mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
Pertemuan ribuan suporter itu diawali dengan salat gaib, dan do'a bersama untuk para korban di Kanjuruhan dan diakhiri dengan penyalaan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.
"Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita," kata Presiden Brajamusti Yogyakarta Muslich Burhanuddin saat berorasi.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jawa Timur minta maaf
Burhanuddin yang acap disapa Thole itu meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepak bola Indonesia.
"Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada anak cucu kita bahwa ke depan sepak bola di Indonesia, khususnya DIY dan Jawa Tengah penuh dengan suka cita," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Suporter yang hadir antara lain dari Brajamusti dan The Maident (Yogyakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung).
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan. Ada perbedaan data jumlah korban meninggal, Polri 'kekeuh' di angka 125
Hadir pula perwakilan sejumlah elemen suporter dari Medan dan Makassar.
Presiden Pasoepati Solo Maryadi Gondrong berharap ke depan hubungan baik seluruh suporter, utamanya di Jawa Tengah dan DIY terus terjaga.
Pasoepati, ujar Maryadi, sepakat mendukung berbagai kegiatan lanjutan bersama untuk mempererat persatuan suporter di Jawa Tengah dan DIY.
"Insya Allah kami dari Pasoepati akan menyetujui, melaksanakan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia," ujarnya.
Zulfikar perwakilan dari BCS Sleman berujar terselenggaranya pertemuan bersejarah itu murni dari para suporter di akar rumput yang menginginkan perdamaian.