Atlet Papua Barat, Kelvin Saweri, mencuri perhatian dengan keberhasilan meraih emas di nomor Randori Perorangan kelas 75 kg putra, menutup penampilannya dengan penuh prestasi.
Kelvin mengakui awalnya merasa tertekan menghadapi kompetisi ketat, namun latihan keras dan ketenangan mental membawanya ke podium tertinggi.
“Di atas matras, siapa yang lebih tenang dia yang menang,” ujarnya, menggarisbawahi pentingnya fokus dalam bela diri.
PON Bela Diri Kudus 2025 menyisakan tiga cabang olahraga lagi yaitu Ju-jitsu, Karate, dan Wushu, yang dijadwalkan berlangsung mulai 23 Oktober hingga penutupan pada 26 Oktober.
Baca Juga: Tersengat listrik saat pasang papan reklame, Umar Hidayat alami luka bakar
Semoga penutupan ini berlangsung sukses dan menambah catatan prestasi bagi para atlet.
Sejauh ini, tujuh dari sepuluh cabang olahraga bela diri sudah rampung digelar, termasuk Gulat, Judo, Tarung Derajat, Taekwondo, Pencak Silat, Sambo, dan Shorinji Kempo.
Setiap cabang menghadirkan pertarungan sengit dan prestasi membanggakan dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman memberikan apresiasi tinggi atas lancarnya pelaksanaan PON Bela Diri perdana ini.
Baca Juga: Nusron klaim tak ada kasus baru sengketa tanah di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo
Ia menyoroti antusiasme luar biasa dari masyarakat Kudus yang turut menyukseskan acara ini dengan dukungan penuh.
Menurut Marciano, kolaborasi antara KONI dan Djarum Foundation menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan ajang multi-event ini.
Ia berkomitmen PON Bela Diri akan terus digelar setiap dua tahun sebagai wadah pembinaan atlet bela diri nasional.
Baca Juga: Bukti perubahan iklim, untuk pertama kali tiga ekor nyamuk ditemukan di Islandia
Lebih jauh, Marciano menegaskan pentingnya event ini sebagai agenda kejuaraan nasional yang berpotensi menjadi babak kualifikasi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) dan juga ke ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade.