HARIAN MERAPI- Untuk 10 kalinya, Sleman Temple Run (STR) digelar. Tahun ini, STR kembali digelar di kawasan cagar budaya yang berada di kompleks Candi Banyunibo, Sleman, 10 Agustus 2025 mendatang.
Event lomba lari ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu 7 km, 15 km, dan 30 km. Pelari akan melewati sejumlah candi-candi di kawasan tersebut, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri dan Keraton Ratu Boko.
Penyelenggaraan tahun ke-10 ini menargetkan peserta lebih dari 1.000 orang, baik domestik maupun mancanegara. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi promosi wisata cagar budaya yang di wilayah Prambanan.
Kepala Dispar Sleman Ishadi Zayid, mengatakan event tahun ini berbeda dengan gelaran STR kali ini. Salah satunya, peserta diajak lebih mengeksplorasi berbagai destinasi candi yang ada di wilayah Sleman.
Beberapa candi yang akan dilewati peserta antara lain Banyunibo, Barong, Ratu Boko, Miri, dan Ijo. Promosi wisata dalam bentuk event memberikan dampak yang signifikan terhadap destinasi wisata dan tumbuhnya aktivitas ekonomi.
"Sleman sebagai Kabupaten Sleman Seribu Candi diharapkan bisa memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan aktivitas wisata di destinasi serta menumbuhkan perekonomian lokal di sekitar," kata Ishadi, Sabtu (12/7).
Menurutnya, promosi destinasi wisata melalui event merupakan salah satu strategi yang dilakukan Pemkab Sleman. Pasalnya, dampaknya signifikan pada destinasi wisata dengan tumbuhnya aktivitas ekonomi.
Dalam event ini, panitia menyiapkan hadiah kejuaraan putra dan putri. Peserta juga memperoleh fasilitas eksklusif Sleman Temple Run, race pack, jersey, nomor dada dan medali finisher untuk seluruh pelari.
Rute lari yang menantang dengan elevasi beragam dan pemandangan kawasan pedesaan yang menawan menjadi sajian utama yang menemani para pelari STR 2025. Peserta juga akan masuk ke candi ratu boko.
Melewati sejumlah candi-candi yang tersembunyi di balik bukit kawasan Prambanan, menambah kuriositas dan keistimewaan di ajang lari yang sudah terdaftar di International Trail Running Association (ITRA) ini.
Pelari juga akan disuguhkan sejumlah potensi seni budaya lokal dari sanggar-sanggar seni dari dusun yang dilewati peserta. Kesenian itu antara lain pertunjukan srandul, jathilan, gejog lesung, dan reog.*