HARIAN MERAPI - Tak ada tempat aman bagi para pemain di PSIM Jogja yang tak tampil sepenuh hati. Begitu juga dengan pemain asing, Alexander Rakic dan Andreas Esswein.
Kas Hartadi, pelatih PSIM Jogja menegaskan bahwa bakal ada evaluasi besar bahkan perombakan skuad sebelum masuk putaran dua Pegadain Liga 2.
Siapa yang tak memberi kontribusi atau minimal bekerja keras dalam latihan PSIM Jogja bukan tidak mungkin dicoret.
Baca Juga: Tak tanggung-tanggung, jaksa tuntut hukuman mati dua bandar sabu di Jambi, ini kasusnya
"Setelah putaran pertama evaluasi pemain, dari lokal sampai asing. Dari belakang sampai depan. Ada catatannya, siapa saja yang berkontribusi," kata pelatih PSIM Jogja, Kas Hartadi.
Sorotan menuju ke sosok Alexander Rakic. Striker yang didatangkan dari FK Indija di awal musim itu itu belum memberikan gol bagi Laskar Mataram.
emain yang pernah membela sejumlah klub Liga 1 macam Madura United, Persikabo, dan Barito Putera itu baru menyumbang satu asis dalam lima laga.
Padahal, Kas Hartadi sendiri berharap betul pada sosok penyerang berusia 36 tahun itu. Ia merasa Rakic punya cukup pengalaman di Liga 1 sehingga bakal memberi banyak kontribusi bagi PSIM Jogja.
Tidak hanya soal gol tetapi juga mampu menarik bek lawan dan striker pemantul bola sehingga strateginya bisa berjalan. Namun, Rakic gagal melaksanakan tugasnya.
Keterlibatannya dalam gol yang dikumpulkan PSS juga kecil, hanya 16 persen.
Penyerang kelahiran Serbia itu juga kalah tajam dengan juru gedor asing di Grup 2 Pegadaian Liga 2. Ezechiel N'Douassel misalnya, sudah memberikan enam gol bagi Bekasi FC, sang pemimpin klasemen sementara.
Matheus Silva, sudah memberikan empat gol bagi Nusantara United. Bahkan Rakic kalah dengan Fatjon Celani, gelandang serang Jerman yang sudah memberi dua gol bagi Perserang.
Baca Juga: Inilah bagian tubuh paling terdampak osteoporosis, begini penjelasan dokter ortopedi