MAGELANG, harianmerapi.com - Sebanyak 16 perupa jalanan Kota Magelang menggelar pameran bertajuk 'Jiwa yang Tersembunyi'.
Pameran perupa jalanan Kota Magelang 'Jiwa yang Tersembunyi' yang berlangsung di Gedung Lokabudaya Soekimin Adiwiratmoko Kota Magelang berlangsung mulai 1 Juli 2022 hingga 10 Juli 2022.
Pameran yang baru pertama kali dilakukan oleh perupa jalanan Kota Magelang bertajuk 'Jiwa yang Tersembunyi' ini difasilitasi oleh Dewan Kesenian Kota Magelang di Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Pulang dari Luar Negeri, Presiden Jokowi Takziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang Muhammad Nafi mengatakan bahwa ada 16 seniman berusia 17 sampai 23 tahun dari Kelompok Akar Kuas Magelang yang memamerkan 24 karya mural.
Pameran perupa jalanan Kota Magelang ini dibuka oleh Kepala Polres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang pada Jumat (1/7/2022) malam.
Seniman yang karyanya dipajang dalam pameran tersebut meliputi Adam Nada, Adnan, Ainun Nisa, Bogemmentah, Bungaabr, Dimas DMSO, Fani Qonita, Masking, Nefta Putri, Orion Sang Timur, Reva Bintang, Sijoday, That1Yogi, YAKO, Yoktan Adi, dan Yeriko Putra.
"Mereka selama ini membuat karya seni di jalanan atau street art, umumnya baru pertama kali berpameran di gedung," kata Nafi, yang menjadi kurator pameran karya mural tersebut.
Baca Juga: Sepuluh Macam Karakteristik Hati Manusia; Salah Satunya Qalbun Saliim
"Pameran ini menghadirkan nuansa berbeda pula, karena biasanya mereka berkarya di tembok-tembok di jalanan, sekarang di dalam gedung ini," tambahnya.
Ia mengemukakan bahwa karya-karya mural yang ditampilkan dalam pameran 'Jiwa yang Tersembunyi' memperlihatkan entitas-entitas dalam rangkaian hirarki sebagai wujud pemaknaan jiwa yang immaterial dan fisik yang materi-indrawi.
Menurut dia, manusia sebagai pusat kosmos dapat berhubungan dengan alam materi melalui tubuh dan pancaindra serta alam spiritual melalui roh dan jiwa.
Sementara itu, Pengelola Museum Seni Rupa OHD Kota Magelang Oei Hong Djien mengemukakan bahwa karya seni merupakan wujud ekspresi ketulusan yang bahkan melebihi ketulusan kata-kata.