musik

Prambanan Jazz Festival Tahun ini Diharapkan Bisa Dilaksanakan secara Offline

Rabu, 23 Februari 2022 | 21:35 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, Edy Setijono, saat hadir dalam konferensi pers "Prambanan Jazz Festival" dari Yogyakarta, 23 Februari 2022. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

JOGJA, harianmerapi.com - Prambanan Jazz Festival (PJF) diharapkan bisa mendorong pemulihan pariwisata serta menjadi model bagi seni pertunjukan yang menerapkan ekonomi digital.

Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, Edy Setijono saat konferensi pers secara virtual dari Yogyakarta, Rabu (23/2/2022), berharap pertunjukan musik tahunan ini bisa dillaksanakan secara offline.

"Diharapkan pandemi yang sudah dua tahun ini akan memasuki fase akhir dan kita bisa rebound kembali hingga pada akhirnya kita bisa merayakan kembali PJF secara offline karena memang inilah soul dari PJF, kita bisa bertemu bersama dan menikmati musik-musik berkualitas," kata Edy.

Baca Juga: Mawar AFI Mengaku Sudah Betul-betul Ikhlas, Saat Ini Ingin Fokus kepada Kebahagiaan 3 Anaknya

Taman Wisata Candi (TWC) sendiri merupakan bagian dari BUMN Holding Pariwisata di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini TWC juga terlibat dalam penyelenggaraan PJF bersama Rajawali Indonesia.

Edy mengatakan TWC terus mendorong tiga fokus utama dalam pariwisata, antara lain sport tourism, cultural tourism, dan entertainment tourism. Gelaran PJF termasuk bagian dari entertainment tourism.

Edy juga mengajak agar gelaran PJF ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengorkestrasi pertunjukan seni dengan latar destinasi pariwisata di tengah jadwal perhelatan G20 di Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Akan Memberikan Set Top Box Gratis kepada Masyarakat, Ini Syaratnya...

"Kami sangat senang kolaborasi ini bisa terus kami jalankan. Mari bersama-sama kita menjadikan ini suatu momentum karena dunia ini sekarang sedang menyorot Indonesia, jadi saya kira PJF bisa menggunakan momentum ini," katanya.

Menurut Edy, penyelenggaraan PJF juga sejalan dengan program yang diusung dalam G20, salah satu fokusnya yakni terkait dengan ekonomi digital.

Pada tahun ini, PJF akan memanfaatkan teknologi ekonomi digital melalui non-fungible token (NFT). Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa NFT yang akan diterbitkan sekitar 1.000 jenis koleksi yang bisa digunakan sebagai tiket masuk pertunjukan.

Menurut penyelenggara, PJF juga dapat dikatakan menjadi pioner dalam pemanfaatan teknologi NFT di ranah festival musik Indonesia.

Baca Juga: Timnas U-19 akan Jalani Pemusatan Latihan di Korea Selatan, Persiapan Menuju Piala Dunia U-20

Prambanan Jazz NFT ini dibagi menjadi empat tipe yang menawarkan sejumlah manfaat mulai dari akses seumur hidup ke PJF, merchandise, lewati antrean di festival, bertemu dengan penampil, hingga tempat VVIP.

Melalui inovasi Prambanan Jazz NFT, Edy berharap pemanfaatan teknologi ekonomi digital tersebut dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh komunitas-komunitas lainnya, termasuk dalam penyelenggaraan festival musik yang lain.

Halaman:

Tags

Terkini

Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Musik Indonesia 2025

Kamis, 20 November 2025 | 06:30 WIB

Single 'Ego' Tandai 28 Tahun Padi Reborn

Minggu, 9 November 2025 | 20:30 WIB

Konser Suarasmara, Andien Bilang Sudah 80 Persen

Minggu, 2 November 2025 | 13:00 WIB