film

Inilah serunya festival film anak bangsa nasinal di Kudus, ini pesertanya

Minggu, 13 April 2025 | 09:45 WIB
Konferensi pers Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 di Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) di Kudus, Sabtu (12/4/2025). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)




HARIAN MERAPI - Film nasional harus menjadi tuan di negaranya sendiri.


Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas film nasional perlu secar rutin digelar festival film anak bangsa.


Itulah yang digagas Balai Budaya Rejosari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang menggelar Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 tingkat nasional untuk pertama kalinya dengan diikuti 157 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.

Baca Juga: Setahun prihatin, peternak kini mulai benapas lega, harga jual domba mulai bergerak naik jelang Idul Adha 2025

"Agenda Festival Film Anak Bangsa (FFAB) dengan mengusung tema 'Air Mata Air' ini selaras dengan visi dan misi Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR), yakni memberi ruang dialog seni dan budaya," kata Irianto Gunawan dari Balai Budaya Rejosari Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus saat konferensi pers di Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) di Kudus, Sabtu.

Sebuah sejarah baru dalam dunia perfilman Kabupaten Kudus yang menggelar Festival Film Pendek 2025 tingkat nasional pertama kali dengan tema “Air Mata Air”. Festival Film Anak Bangsa (FFAB) berlangsung sejak 1 Januari dan puncaknya malam penganugerahan 17 Mei 2025.

Apalagi, kata dia, Indonesia merupakan negara kaya dengan keberagaman budaya dan alam serta cerita-cerita rakyat yang penuh akan makna dan nilai-nilai kehidupan khususnya hubungan manusia dengan alam. Salah satu elemen yang esensial dalam kehidupan adalah air yang tak tergantikan untuk kebutuhan manusia.

Pentingnya tema ini juga terkait dengan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini, yakni krisis air dan dampak lingkungan yang semakin terasa. Perubahan iklim, polusi, serta pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan menjadi isu-isu global yang memerlukan perhatian dan kesadaran bersama.

Baca Juga: WhatsApp alami gangguan, tak bisa kirim pesan ke grup dan update status, pengguna komplain

Romo Leonardus Tri Purnanto, MSF dari RKBBR berharap adanya festival ini tidak hanya untuk merayakan karya-karya seni dan kreativitas, tetapi juga untuk menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pelestarian alam dan kesadaran lingkungan, yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

Cornel Innos dari GsT Productions berharap dengan berlangsungnya ajang FFAB 2025 ini dapat menjadi ruang kolaborasi komunitas-komunitas baik bagi penikmat dan pembuat film untuk mewadahi karya yang kemudian dapat diputar dan dikenang sehingga tak lekang oleh waktu.

“Para peserta diharapkan dapat mengeksplorasi tema dalam berbagai perspektif, baik itu terkait dengan isu-isu sosial, lingkungan hidup, maupun dalam ranah personal yang penuh kesan," ujarnya.

Melalui festival ini, pihaknya ingin mengajak para sineas muda dan pembuat film Indonesia untuk menggali potensi dengan pendekatan yang kreatif, unik, dan penuh makna.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Minggu 13 April 2025 soal cinta dan karir, bicaralah dan dengarkan pasangan Anda karena itu akan menyelesaikan masalah

Sementara itu, Melly Hana Septiana selaku koordinator tim Festival Film Anak Bangsa (FFAB) mengungkapkan dengan diselenggarakannya FFAB yang pertama dengan tema “Air Mata Air” dapat diikuti dari berbagai elemen dan latar belakang masyarakat serta berbagai daerah yang mengusung cerita-cerita lokal terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan maupun ekologi.

Halaman:

Tags

Terkini