Melalui Dyslexia Festival, TemanHebat Records ingin mengirim pesan kuat kepada masyarakat luas. Bahwa setiap anak, apapun kondisinya, berhak untuk dipercaya, diberi ruang, dan dicintai tanpa syarat.
Program tersebut menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat untuk melihat anak-anak disleksia bukan hanya dari kesulitannya, tetapi juga dari potensi luar biasa yang mereka miliki.
“Ya, benar bahwa kesulitan mereka tetap harus dibantu agar bisa berkembang lebih baik. Namun di balik itu, ada talenta yang sering tidak terlihat. Kalau kita tidak memberi kesempatan, kita bisa kehilangan generasi hebat yang sebenarnya punya banyak hal untuk dibagikan lewat karya mereka,” ungkap Moms Yuly.
Moms Yuly berharap masyarakat dapat memberikan “ruang kecil” di hati mereka untuk mengapresiasi anak-anak disleksia dengan cara yang sama seperti anak-anak lainnya.
Melalui apresiasi tersebutlah kepercayaan diri mereka tumbuh, dan dari sanalah lahir keberanian untuk terus berkarya.
Program Dyslexia Festival tidak berhenti di tahun 2025. TemanHebat Records memiliki visi jangka panjang untuk menjadikan program tersebut sebagai agenda tahunan yang berkelanjutan.
Dengan dukungan berbagai pihak, festival tersebut diharapkan dapat menjadi wadah permanen bagi anak-anak disleksia untuk terus mengembangkan diri dan menginspirasi banyak orang.
“Tentu kami ingin festival ini terus berjalan, bukan hanya satu kali. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antara orang tua, pendidik, profesional, komunitas, dan pihak-pihak yang peduli, Dyslexia Festival akan menjadi gerakan yang membawa perubahan nyata. Karena setiap anak, meski berbeda, tetap berhak untuk bersinar,” kata Moms Yuly.
TemanHebat Records juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam keberhasilan anak-anak disleksia. Menurut Moms Yuly, perjalanan anak dengan disleksia adalah perjalanan keluarga, bukan perjuangan satu orang saja.
“Di program ini, kami ingin orang tua ikut terlibat, bukan sekadar penonton. Ketika anak-anak tahu bahwa keluarganya mendukung dan bangga pada setiap langkah mereka, mereka akan tumbuh jauh lebih percaya diri. Kami ingin festival ini menjadi rumah kedua bagi mereka untuk terus belajar, berproses, dan berkarya,” jelasnya.
Dalam wawancara terpisah, Rulli Aryanto, yang juga merupakan pemilik TemanHebat Records, menjelaskan mekanisme seleksi peserta.
Prosesnya sederhana namun selektif. Peserta cukup mengirimkan video bernyanyi melalui WhatsApp ke 0815-3275-0907 dengan lagu pilihan bebas. Tim juri akan menilai dari karakter vokal dan kekuatan ekspresi yang sesuai dengan lagu yang disiapkan oleh label.
“Kalau ada anak yang punya warna vokal kuat dan khas, kami bahkan siap menciptakan lagu baru khusus untuk mereka. Setelah proses seleksi, 10 penyanyi terpilih akan diumumkan dan video mereka akan diunggah ke akun Instagram resmi @dyslexiafestival dan @temanhebatrecords,” kata Rulli.
Rulli menambahkan bahwa proses rekaman akan dilakukan di studio TemanHebat Records yang berlokasi di Bandung dan Jakarta. Namun, bagi peserta dari luar kota, proses rekaman bisa dilakukan secara daring dengan bimbingan langsung dari tim produksi.
Sebelum rekaman dimulai, peserta juga akan mendapat sesi pengarahan dan latihan vokal yang didukung oleh BELAJARMUSIKS by Senada Digital Records.