“Yang jelas, ide cerita film pendek 2Yoel terinspirasi dari mitos yang menyatakan bahwa peradaban jin lebih maju daripada peradaban manusia," terangnya.
"Namun, mitos tersebut dikemas dengan cerita kehidupan sehari-hari yang dekat dengan penonton,” lanjutnya.
Saat pengembangan naskah dalam film ini, lanjut Ergia, ia dan timnya mengaku menghadapi tantangan besar, terutama karena film tersebut mengusung genre komedi yang mengangkat isu agama.
"Kami harus sangat berhati-hati dalam pengembangan ceritanya, karena isu agama kalau diangkat dalam film cukup sensitif. Tapi, kami juga ingin agar cerita dalam film ini tetap dapat diterima oleh semua kalangan di masyarakat," urainya.
Baca Juga: Gerakan boikot munculkan banyak dampak positif bagi perusahaan dalam negeri
Adapun yang membedakan 2Yoel dengan film komedi lainnya, seperti soal penggabungan unsur komedi dengan tema religi yang diangkat. Selain menghadirkan humor, juga ada pesan-pesan ringan.
Terutama pesan mengenai agama yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Ia pun menekankan, bahwa film tersebut sengaja dibuat ramah anak, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan usia.
Selain itu, melalui film 2Yoel, ia dan tim berharap, selain sebagai hiburan, penonton juga dapat memperoleh sejumlah pesan positif. Antara lain, dari pentingnya tidak mencuri hingga pentingnya menjaga iman, terutama sejak usia dini.
Baca Juga: Megawati beri beberapa catatan terhadap program makan bergizi gratis
Bahkan lewat film pendek 2Yoel, sambung Ergia, menggambarkan pula, meskipun diri kita ada banyak pengaruh dari luar, namun harus ingat pula yang menentukan keimanan kita adalah diri kita sendiri. *