HARIAN MERAPI - Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali akan menggelar program eksperimentasi seni musik. Acara ini akan digelar, di TBY, Kamis (26/9/2024) malam menampilkan komposer etnis muda, Jaeko Siena.
Kepala UPT TBY Kundha Kabudayan Yogyakarta, Purwati mengatakan, pertunjukan ini sebagai upaya TBY untuk terus menghidupkan kesenian khususnya seni musik dengan kreasi-kreasi baru yang dibangun kembangkan.
Pertunjukan bertajuk 'Samirana,' berarti "angin" dalam bahasa Jawa, menjadikan angin sebagai elemen sentral eksplorasi. Terinspirasi dari suara-suara masa kecil, seperti bunyi gerobak kue putu, layang-layang, dan suara kaleng yang mengiringi jathilan.
"Acara ini gratis dan terbuka untuk umum," kata Purwati.
Jaeko Siena menghidupkan kembali kenangan tersebut dalam komposisi yang penuh nostalgia. Lebih dari sekadar eksplorasi bunyi, Samirana juga bermakna mengajak penonton dalam sebuah perjalanan menuju alam imajinasi.
Lewat hembusan angin yang mengisi ruang-ruang kosong, karya ini menciptakan ruang harmonis bagi beragam suara untuk hadir dan berbaur, merepresentasikan keseimbangan dalam kehidupan.
Jaeko Siena menggunakan instrumen non-konvensional seperti mangkok stainless dengan berbagai ukuran yang menghasilkan nada unik. Sedangkan, sendaren atau sawangan dari layang-layang.
Baca Juga: Kasus jual beli ruko Maliboro City, penasihat hukum tersangka lakukan klarifikasi
"Jaeko memadukan ansambel suling dengan teknik inovatif untuk membawa penonton dalam perjalanan bunyi yang mendalam," kata Jaeko.
'Samirana' bukan sekadar karya musik. Melainkan sebuah upaya untuk menghidupkan kembali memori masa kecil yang mungkin akrab bagi banyak orang.
"Pada pertunjukan kali ini, saya berkolaborasi dengan berbagai disiplin seni, termasuk tarian, karya tekstil kontemporer, sendaren, dan bentuk kemungkinan lainnya," ucapnya.
Menurutnya, kolaborasi ini menjadi wadah bagi eksplorasi kreatif yang membutuhkan dukungan agar terus berkembang menjadi laboratorium bunyi eksperimental.