Disebut Cetak Dalam, karena cetakan dihasilkan dari tinta yang berada di (bagian dalam) parit goresan pada matrix (plat logam atau akrilik) yang di-press dengan mesin,
Sehingga gambar dapat tercetak pada kertas. Agar dapat tercetak dengan sempurna, maka kertas dilembabkan terlebih dahulu. Dengan cari ini menjadikan daya serap kertas menjadi maksimal.
“Diantara teknik konvensional intaglio adalah engraving, etching, drypoint, aquatint, dan mezzotint,” tandasnya.
Perwakilan dari Dinas Kebudayaan DIY, Aryanto Hendro Suprantoro mengungkapkan merasa gembira, PSGY bisa kembali digelar. Kegiatan seperti ini akan semakin membangun karakter Yogyakarta.
“Semoga kegiatan PSGY dapat menginspirasi komunitas-komunitas lain untuk menggelar kegiatan bermanfaat yang juga dapat dinikmati masyarakat umum termasuk wisatawan,” jelasnya.
Diharapkan pula, PSGY dua tahun lagi, pada 2025 bisa lebih berkembang lagi termasuk semakin banyak berkolaborasi, misalnya dengan berbagai cabang seni lain.*