pendidikan

Masjid kampus bisa menjadi penggerak terciptanya peradaban kehidupan berbasis intelektual

Rabu, 18 Januari 2023 | 10:30 WIB
Pelaksanaan silaturahmi dan seminar nasional seputar masjid kampus, hasil kerja sama AMKI DIY dan LPPI UMY. (Foto: Dok BHP UMY)

 

HARIAN MERAPI – Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar silaturahmi dan seminar nasional di Gedung AR Fakhruddin B, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (17/1/2023) lalu.

Kegiatan hasil kerja sama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY tersebut mengusung tema, “Merekonstruksi Peran Masjid Kampus Sebagai Episentrum Intelektualisme yang Dinamis Berhikmah untuk Mewujudkan Peradaban Bermartabat”.

Menurut Ketua Umum AMKI DIY, Miftahul Haq, S.H.I., M.Si., masjid termasuk masjid kampus sebagai pusat atau episentrum diharapkan bisa menjadi penggerak terciptanya peradaban kehidupan masyarakat dan bangsa berbasis intelektual. 

Baca Juga: Cebol Nggayuh Lintang, peribahasa yang penuh makna di masyarakat

“Jadi masjid itu bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran. Bagaimana masjid dapat menjadi episentrum intelektualisme untuk membangun masyarakat Islam yang lebih baik,” tandas Miftah. 

Hal senada juga diungkap Prof. Ir. Agus Setyo Mutohar, S.T.,M.Eng.Sc,Ph.D, anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, sekaligus takmir masjid kampus UMY, jika ingin menjadikan masjid sebagai episentrum , maka harus ada inovasi, dan inovasi tersebut harus terus di kembangkan. 

“Inovasi yang dilakukan dalam kajian-kajian ini menjadi penting, kajiannya mungkin bisa sederhana, tapi bisa mengguncangkan dan bisa menjadi episentrum,” tandas Prof Agus. 

Baca Juga: Cebol Nggayuh Lintang, peribahasa yang penuh makna di masyarakat

Sementara itu Sekretaris Jenderal Masjid Kampus UGM yang juga dikenal sebagai da’i (juru dakwah), Ustadz Drh. H Agung Budiyanto M.P., Ph.D, mengungkapkan, masjid kampus mempunyai potensi strategis untuk mendorong peradaban umat secara Islami di Indonesia. 

Menurutnya, masjid kampus tidak hanya menjadi pusat ibadah saja, tetapi juga dapat menjadi sentra utama seluruh aktivitas keumatan, baik sebagai tempat pembinaan dan pembentukan karakter, maupun aspek-aspek lainnya seperti politik, hukum, sosial dan budaya. 

“Ada masalah umat, masjid kampus atau sering disingkat Maskam menjadi rujukan kalau ada orang miskin tidak diperhatikan, hubungi maskam, kalau ada anak tidak sekolah, hubungi maskam,” jelas Ustadz Agung memberikan contoh.   

Selain seminar nasional dan silaturahim, kegiatan tersebut juga diisi dengan diskusi bersama hingga agenda kerja kolaborasi kegiatan-kegiatan kemasjidan kampus di wilayah DIY.

Baca Juga: Bakal muncul 3 calon Direktur Teknik PDAM Salatiga, Pramusinta: Finalnya tetap di Pj Walikota

Tak kalah penting ada pula launching AMKI Muda. Dengan adanya AMKI Muda diharapkan dapat menjadi penggerak kegiatan-kegiatan AMKI yang lebih besar.

Halaman:

Tags

Terkini