pendidikan

Mahasiswa KKN Plus Umroh UMY laksanakan pemberdayaan di Arab Saudi 1 bulan dan ibadah umroh 2 kali

Senin, 14 Agustus 2023 | 09:44 WIB
Mahasiswa peserta KKN Plus Umroh dan beberapa pejabat UMY foto bersama saat berada di Arab Saudi. (Foto: Dok.BHP UMY)

 

HARIAN MERAPI - Sebanyak 25 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Plus Umroh dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah tiba di Jeddah, Arab Saudi, pekan lalu.

Rombongan mahasiswa KKN Plus Umroh ini berasal dari berbagai prodi/ fakultas di UMY seperti, prodi Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Farmasi, Pendidikan Bahasa Inggris serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

Rangkaian kegiatan KKN Plus Umroh tersebut merupakan hasil kerjasama yang telah dilakukan antara UMY dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.

Baca Juga: Kendaraan Listrik GATe UGM Resmi Masuk E-Katalog Nasional, Dipasarkan Rp 180 Juta

Sejumlah pejabat di UMY pun mengikuti/mendampingi rombongan mahasiswa KKN Plus Umroh, misalnya Prof Dr H Mundzirin Yusuf MSi (dari Badan Pembina Harian UMY) dan Dr Ir Gatot Supangkat MP IPM ASEAN Eng (kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat UMY).

Ada lagi, Dr Aris Slamet Widodo SP MSc (kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa) dan Dr Ir Novi Caroko ST MEng (kepala Divisi Pengabdian Dosen).

Menurut Dr Aris Slamet Widodo, esensi kegiatan KKN Plus Umroh tersebut merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara UMY dan KJRI Jeddah satu tahun sebelumnya.

“Dalam kerangka MoU tersebut antara lain disebutkan, mahasiswa KKN UMY menyelenggarakan berbagai kegiatan pemberdayaan di berbagai institusi Indonesia di Arab Saudi sekaligus bisa melaksanakan umroh," ungkapnya.

Baca Juga: Ratri Wulandari dan Arneta Putri Raih Gelar Individu SEA V League 2023

Selama satu bulan, sebut Aris, mahasiswa KKN Plus Umroh terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan di Arab Saudi, misalnya membantu dalam pengurusan administrasi dan kapitasi masyarakat Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.

Lalu di Sekolah Indonesia Jeddah dan Mekah, mahasiswa akan berfokus pada pemberdayaan guru, pengajar, siswa, dan orangtua siswa. Program-program yang diperkenalkan seperti bahasa/budaya Indonesia, kewirausahaan, motivasi belajar siswa, literasi media, dan berbagai aspek lainnya.

“Kami juga berharap, agar mahasiswa tak sekadar melakukan kegiatan pemberdayaan, tetapi juga dapat membangun kolaborasi internasional dengan berbagai pihak,” paparnya.

Baca Juga: Minggu Ketiga Agustus 2023, Sebanyak 210.582 Warga Gunakan Commuter Line

Halaman:

Tags

Terkini