Khususnya untuk pengolahan sampah di UMY, yakni bekerja sama dengan salah satu masjid tak jauh dari UMY, yakni menerapkan tiga tahapan penting, reduce, reuse dan recycle.
“Proses pengolahan sampah penting diterapkan di kampus maupun segenap lapisan masyarakat terutama dari soal pemilahan hingga pemanfaatannya, misal sampah organik dibuat pupuk,” tuturnya.
Sementara itu salah satu peserta Lokakarya UI GreenMetric Perguruan Tinggi Islam di UMY, Dr Muhfahroyin SPd MTA dari Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) Lampung merasa senang menjadi perwakilan dari kampusnya untuk mengikuti kegiatan yang diyakini mempunyai banyak manfaat tersebut.
Dosen Prodi Pendidikan Biologi UM Metro ini berharap, segenap peserta dapat menerima banyak ilmu, wawasan, pengalaman maupun pengetahuan yang dapat diterapkan di perguruan tinggi masing-masing.
Baca Juga: KPK Sebut Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi Terima Suap Rp88,3 Miliar
“Secara garis besar, dengan ada UI GreenMetric akan dapat semakin memotivasi perguruan-perguruan tinggi untuk berperan atau berpartisipasi dalam menjaga serta melestarikan lingkungan hidup,” papar Fahroyin.
Apalagi perguruan tinggi adalah tempat mendidik generasi muda, lanjutnya, sehingga sangat pas dengan adanya UI GreenMetric termasuk dengan digelarnya acara-acara pendukung, seperti Lokakarya UI GreenMetric Perguruan Tinggi Islam di UMY. *