HARIAN MERAPI – Tim dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang terdiri dari tiga mahasiswa berhasil meraih prestasi pada perlombaan bertajuk Youthpreneur in Action 2023, baru-baru ini.
Ketiga mahasiswa UMY tersebut terdiri dari Galang Hidayat Jati, mahasiswa S1, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UMY angkatan 2020. Ada lagi, Ananda Pramesti Regita Cahyani (S1 PBI, 2020) dan Sandra Patrychia Parastika (S1 Akuntansi, 2020).
Menurut Galang, keberhasilan timnya didukung banyak faktor. Salah satunya adanya bimbingan dari salah satu dosen PBI UMY, yakni Puthut Ardianto SPd MPd serta dari Startup and Business Incubator (SEBI) UMY.
Baca Juga: 11 Tahun Bela Chelsea, Cesar Azpilicueta Resmi Tinggalkan The Blues
“Pada tahap awal lomba, tim kami harus melewati beberapa babak penyisihan hingga sampai pada tahap final, dan bersaing dengan 10 tim dari 5 negara yang tersisa,” ungkapnya.
Youthpreneur in Action 2023, lanjut Galang, diikuti oleh 100 tim dari 7 negara, yakni Indonesia, Brasil, Portugal, India, Filipina, Thailand dan Jerman. Sebagai pemrakarsanya, yakni Podomoro University, Jakarta Barat.
Dijelaskan Galang, dalam perlombaan tersebut, timnya terpilih sebagai pemenang, yakni kategori Best Marketing Plan. Sehingga berhak memperoleh sertifikat penghargaan serta uang pembinaan.
Sedangkan StorySight merupakan ide bisnis yang oleh timnya diusung dalam Youthpreneur in Action 2023 tersebut. StorySight adalah platform literasi digital pendidikan dan interaktif yang menggabungkan visual, audio, dan teks.
Baca Juga: Beroperasi Tanpa Masinis, LRT Jabodetabek Akan Uji Coba Terbatas dengan Penumpang pada 12 Juli 2023
StorySight menyediakan dua fitur, yakni “Read by Me” untuk membaca cerita secara mandiri dan “Read for Me” yang merupakan mode membaca secara otomatis.
“Melalui StorySight, konsumen akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengguna dan penulis. Dimana nantinya penulis dapat menerbitkan bukunya di platform kami,” jelasnya.
Selain itu, sebut Galang, penulis akan mendapatkan bayaran untuk publikasi. Sedangkan pengguna akan mendapatkan manfaat dari hiburan edukatif dan interaktif.
Ditambahkan, timnya dan dosen pembimbing biasa berkomunikasi pula via WhatsApp grup ketika mengikuti perlombaan tersebut. Antara lain untuk mengurangi miskomunikasi maupun untuk mengingatkan ketika ada jadwal pertemuan.
Baca Juga: DPKP DIY Pastikan Kasus Antraks di Gunungkidul Tidak Melebar