Bahan–bahan yang dibutuhkan, misalnya jeroan lele maupun ditambah jenis ikan lain, EM4, tetes tebu (molase) dan air. Jika jeroan ikan beratnya 1 kg, maka dibutuhkan molasenya cukup 100 ml, EM4 100 ml, dan air 300 ml.
“Bahan–bahan dimasukkan ke wadah kedap udara, lalu diolah dengan teknik fermentasi selama satu hingga dua minggu. Selama proses fermentasi harus selalu diecek untuk membuang gas hasil fermentasi,” terangnya.
Sebab, jika gas tak dibuang, sebut Dimas, bisa memicu tekanan tinggi pada wadah dan berpotensi terjadi ledakan, sehingga memunculkan aroma tak sedap/polusi udara dan menjadi sumber penyebaran gangguan kesehatan.
Salah satu peserta pelatihan, Majriyah mengungkapkan, merasa senang dapat mengikuti pelatihan membuat POC berbahan kotoran lele. Sehingga, dengan budidaya lele, tak hanya untung dari ikan-ikan lele hasil panenan, tapi juga kotoran lele ketika dibuat POC.
“Saya baru tahu kalau kotoran lele maupun jenis ikan lain bisa dijadikan bahan membuat POC berkualitas dan bagus untuk kesuburan tanah. Cara membuatnya juga gampang,” tandas Majriyah.*