pendidikan

Hadiri kuliah umum di UMY, Duta Besar Palestina untuk Indonesia berharap agar Israel mendapat sanksi tegas dari komunitas internasional

Sabtu, 15 Maret 2025 | 13:45 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr Zuhair saat memberikan kuliah umum di UMY. (Foto: Dok.UMY)


HARIAN MERAPI- Penindasan oleh Israel di Palestina lebih dari sekadar penjajahan yang berdasarkan kekerasan, namun juga tak lepas dari kepentingan geopolitik. Sebagai tanah suci, Palestina tidak seharusnya digunakan sebagai tempat peperangan dan pembunuhan. Tetapi yang terjadi di Palestina saat ini adalah dampak atas praktik imperialisme dari negara-negara pendukung Israel.

Hal tersebut dipaparkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Al Shun saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), baru-baru ini. Dalam kegiatan bertema ‘Islam, Keadilan Sosial, dan Solidaritas Global untuk Palestina’ Dr Zuhair juga menegaskan, bangsa Palestina memiliki hak untuk melawan penjajahan Israel.

“Bangsa Palestina telah menempati tanah Palestina sejak enam ratus ribu tahun yang lalu, hingga bangsa Israel datang pada 1948 dan menindas Palestina selama 76 tahun hingga saat ini,” urainya.

Baca Juga: Tilang 15 Motor Berknalpot Brong, Polres Sukoharjo Bubarkan Ramadan Night Ride Sahur On The Road

“Pada tahun 1948, Palestina dipecah menjadi 2 bagian di mana 56% dikuasai oleh Israel dan 44% oleh Palestina. Namun Israel tetap tidak menerima pembagian tersebut dan terus melakukan agresi, pembunuhan dan penghancuran sehingga mendapat tambahan wilayah hingga 22%. Akhirnya, pada tahun 1965 Palestina memutuskan untuk melakukan perlawanan dan revolusi,” ujar Zuhair.

Sebagai negara yang terletak di kawasan Timur Tengah, lanjutnya, Palestina memiliki sumber daya minyak dan gas yang melimpah, yang dapat memengaruhi wilayah di Asia dan Eropa.

Hal tersebut, menjadi salah satu alasan utama mengapa imperialisme melalui Israel menjadikan Palestina sebagai wilayah yang mereka okupasi.

“Politik juga memainkan peran besar atas apa yang terjadi di Palestina, hingga memakan ratusan ribu korban jiwa yang merupakan masyarakat sipil,” tandas Zuhair.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 16 Maret 2025: karier menunjukkan perkembangan positif, sikap profesional dan kemampuan komunikasi yang baik membuahkan hasil

Ditambahkan, perlu ada aksi nyata untuk menindak segala kejahatan yang dilakukan oleh Israel. Ia pun berharap, agar Israel mendapat sanksi yang tegas dari komunitas internasional.

Sehingga, Israel tidak memiliki pilihan selain menerima sanksi tersebut. Zuhair pun merasa, kendati mendapat dukungan dari beberapa wilayah di dunia, perlawanan Palestina belum dapat dikatakan selesai.

“Terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menghadiri agenda yang penting dan signifikan ini, yang dapat menyebarluaskan pesan,” papar Zuhair.

Pesan tersebut misalnya terkait bagaimana cara mendukung Palestina, walaupun peran dari Indonesia sudah tdak diragukan lagi. Masyarakat Indonesia selalu melawan tidak dengan senjata. Namun ada banyak cara untuk mendukung Palestina, salah satunya dengan penyebarluasan pesan-pesan kedamaian dan keadilan yang tak dimiliki oleh masyarakat Palestina.

Baca Juga: Dua pengedar uang palsu dengan kedok belanja di warung berhasil diringkus Polres Gunungkidul

Sedangkan Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc memaparkan, agenda kuliah umum tersebut merupakan kolaborasi antara Social Movement Institute dengan Prodi Magister Hubungan Internasional UMY.

Halaman:

Tags

Terkini