HARIAN MERAPI- Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dapat melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, misalnya disesuaikan dengan potensi suatu lokasi setempat.
Seperti halnya tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (Himata) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), baru-baru ini, menggelar kegiatan di Wukirsari, Imogiri, Bantul.
Sebagai bentuk implementasi hibah PPK Ormawa pada 2024 dari Kemendikbudristek RI, tim PPK Ormawa Himata UMBY tersebut menggelar pelatihan pembuatan lilin aromaterapi di Wukirsari.
Baca Juga: Dukung Agus-Nadia, warga Sabuk Gunung Temanggung gelar doa Bersama
Menurut Ketua Tim PPK Ormawa Himata UMBY, Abdul Hakim, tempat pelaksanaan pelatihan, yakni di Padukuhan Tilaman, Wukirsari, Imogiri. Sebagai pesertanya, pengurus/anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Tilaman Asri dan Giri Asri.
“Jumlah total peserta pelatihan sebanyak 36 orang. Selain ada pembuatan lilin aromaterapi menggunakan lilin batang. Bahkan bisa pula memanfaatkan minyak jelantah,” ungkap Abdul.
Jika menggunakan lilin batang, sebutnya, bahan yang dibutuhkan seperti minyak atsiri, lilin putih, pewarna lilin, dan sumbu lilin. Proses pembuatan lilin aromaterapi diawali dengan mencairkan batang lilin.
Caranya, yaitu menggunakan api panas, lalu ditambahkan minyak atsiri dan pewarna lilin sebelum dituangkan pada wadah (cetakan) yang telah diberi sumbu.
Baca Juga: Demi Menghemat Anggaran, Legislator DPRD Ponorogo Legawa Pin Emas Diganti Kuningan Saat Pelantikan
Salah satu tim PPK Ormawa Himata UMBY, Farida Subowo menambahkan, elatihan pembuatan lilin aromaterapi tersebut, bahan penting lain yang dibutuhkan seperti minyak atsiri dari serai wangi.
Minyak serai wangi memiliki senyawa yang menyegarkan, membuat nyaman dan relaksasi, serta bisa digunakan sebagai pengusir serangga. Dengan rangkaian pelatihan tersebut diharapkan pula bisa membantu meningkatkan nilai ekonomi dari serai wangi.
“Kami membantu memberdayakan KWT, salah satunya melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi, sehingga nantinya lilin dapat diproduksi dan dijualbelikan dan bisa meningkatkan pendapatan KWT maupun warga setempat,” jelas Farida.
Sementara itu Dodi Hendra Amantara selaku penanggungjawab pelatihan mengungkapkan, jika menggunakan bahan minyak jelantah, bahan lainnya seperti pengeras minyak, minyak atsiri, pewarna lilin serta sumbu lilin.
Baca Juga: Pelamar CPNS di DIY Diminta Tidak Tergiur Iming-iming Calo