pendidikan

Karya Sastra Sejumlah Guru SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Dibukukan, Mulai Puisi hingga Novel

Kamis, 15 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Sejumlah guru dan karyawan di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta senang menulis karya sastra, bahkan sebagian karya sudah dibukukan. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Berbagai kalangan ada yang senang menulis karya sastra, misalnya jenis puisi, cerpen, dan novel. Sejumlah guru di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta pun senang membuat karya sastra.

Ada pula yang biasa mengikuti lomba menulis karya sastra dan menjadi juara. Bahkan, salah satu mantan guru SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta, Ngatilah SPd sering juara menulis karya sastra dan karya-karya sudah dibukukan.

Meski beberapa waktu lalu sudah pensiun, Ngatilah masih biasa menyemangati ataupun memotivasi sebagian guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta untuk menulis karya sastra.

Baca Juga: SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta bangga Achmad Zidan Ar Rosyid kembali harumkan nama sekolah bersama Timnas U20 Indonesia

Salah satunya, yakni Supraptiningsih SPd pernah mendapat banyak motivasi dari Ngatilah untuk dapat menulis karya sastra. Suatu hal banyak disyukuri pula, karya-karya sastranya wujud cerpen sudah dibukukan menjadi antologi cerpen.

“Alhamdulillah, buku antologi cerpen berjudul Surgaku yang Kurindukan bisa diterbitkan penerbit Satria Publisher di Jawa Tengah, cetakan pertama 2023 lalu,” papar Supraptiningsih yang akrab disapa Bu Ning, baru-baru ini.

Dalam buku antologi cerpen tersebut, berisi 10 judul karya sastra cerpen, yaitu: Surgaku yang Kurindukan, Ayahku Idolaku, Terima Kasih Ubay, Indahnya Rencana Tuhan, Kesetiaan Cinta dan Rindu Tak Sampai.

Baca Juga: Pencipta Shalawat Badar Terima Anugerah Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden

Ada lagi, cerpen berjudul Akhir Sebuah Perjuangan, Engkaulah Jodohku, Kecewa Berat serta Kupilih Jalan Terbaik. Inti cerita dari cerpen-cerpen dalam buku antologi tersebut, antara lain seputar kehidupan keluarga dan kasih sayang orangtua kepada anaknya.

Bahkan ada seputar remaja dalam mewujudkan cita dan cintanya yang penuh dengan lika-liku dan perjuangan. Isi cerita, nama tokoh, karakter, alur cerita dan tempat kejadian, semua fiktif belaka. Ia pun berharap dengan membaca antologi cerpen tersebut, pembaca dapat memperoleh pengalaman baru.

“Semoga juga bisa ada saran ataupun masukan yang membangun, sehingga suatu saat saya membuat antologi cerpen lagi bisa lebih baik dan memberi banyak manfaat bagi pembaca,” ungkap Bu Ning.

Baca Juga: Ditunggu Bonus Rp6 Miliar, Ini yang Ingin Dilakukan Lifter Rizki Juniansyah

Sedangkan karya sastranya wujud novel, yaitu berjudul, Nahkodaku Hampir Tenggelam. Novel ini pun sudah dibukukan dan diterbitkan pada 2022 lalu.

Tokoh utama dalam novel tersebut bernama, Trio dan Putri. Pada awal cerita disebutkan, keduanya masih mahasiswa satu angkatan dan satu kelas, yakni Jurusan Bahasa Inggris.

Saat masih kuliah tersebut ada benih-benih cinta diantara keduanya . Seiring waktu, setelah sekitar dua tahun mereka diwisuda, keduanya menikah.

Halaman:

Tags

Terkini