Hari Raya Saraswati, Umat Hindu Denpasar Gelar Upacara Penyucian 2.000 Buku di Perpustakaan Sabha Widya Sradha

photo author
- Minggu, 29 Agustus 2021 | 08:13 WIB
Umat Hindu menghaturkan sesajen saat melakukan penyucian terhadap ribuan buku dalam persembahyangan Hari Saraswati di Perpustakaan Sabha Widya Sradha Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Sabtu (28/8/2021).  (Foto Antara News Bali/Nyoman Hendra/2021)
Umat Hindu menghaturkan sesajen saat melakukan penyucian terhadap ribuan buku dalam persembahyangan Hari Saraswati di Perpustakaan Sabha Widya Sradha Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Sabtu (28/8/2021). (Foto Antara News Bali/Nyoman Hendra/2021)

DENPASAR, harianmerapi.com - Umat Hindu menghaturkan sesajen atau melakukan upacara penyucian pada 2.000 buku saat persembahyangan Hari Raya Saraswati di perpustakaan Sabha Widya Sradha Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Sabtu (28/8/2021).

"Setiap perayaan Hari Saraswati memang selalu digelar persembahyangan di perpustakaan desa ini," kata Koordinator Perpustakaan Sabha Widya Sradha, I Wayan Wira Adnyana.

Hari Saraswati merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan yang disyukuri kepada Tuhan sebagai sumber dan pencipta ilmu pengetahuan yang telah menganugerahkan kecerdasan bagi umat manusia.

Baca Juga: Muhammad Kece Ditangkap Bareskrim Polri di Bali

Ia menambahkan perpustakaan ini sudah ada sejak tahun 2016. Ini bermula dari pojok baca dan akhirnya tahun 2020 dibentuk pengurus untuk mengelola perpustakaan desa.

Buku-buku tersebut berasal dari sumbangan masyarakat dan juga bantuan dari Dinas atau instansi terkait serta beberapa dari APBDes.

Pihaknya juga membuat bank buku bagi masyarakat yang menyumbang buku untuk mendukung serta menambah koleksi buku di perpustakaan desa.

Baca Juga: Kemenkumham Catat 80 WNI Tinggalkan Bali ke Australia

"Melalui bank buku ini masyarakat bisa menyumbang buku, buku sumbangan kemudian kami sortir dan berikan nomor dan ditata pada rak buku sesuai kategori," katanya.

Sebelum Covid-19 melanda, kunjungan di perpustakaan desa tersebut cukup banyak, dalam sehari bisa sampai 20 orang yang kebanyakan dari kalangan pelajar.

Pada saat pandemi Covid-19 perpustakaan sempat ditutup, kemudian dibuka kembali dikarenakan banyak siswa yang ingin mencari referensi membuat tugas.

"Setelah dibuka kembali, siswa pun datang ke sana, bahkan mereka juga membuat tugas di perpustakaan ini," kata Kepala Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana.

Baca Juga: Mantan Wakil Gubernur Bali Terima Remisi di Lapas Kerobokan

Sebagai penunjang, perpustakaan ini pun dilengkapi dengan wifi sehingga bisa dipergunakan siswa untuk belajar secara daring atau online.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X