DPRD kritisi keberadaan Taman Kartini Temanggung, ini alasannya!

photo author
- Rabu, 15 Februari 2023 | 18:45 WIB
Sejumlah lapak PKL berjajar di trotoar taman Kartini Temanggung  (Foto : Arif Zaini Arrosyid)
Sejumlah lapak PKL berjajar di trotoar taman Kartini Temanggung (Foto : Arif Zaini Arrosyid)

HARIAN MERAPI - Kebijakan pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Temanggung mendapat pencermatan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten setempat.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Tunggul Purnomo berpendapat pengembangan industri pariwisata harus dibarengi dengan komitmen yang kuat.

Maka itu pengembangan wisata di Temanggung bisa lebih merata terutama di tempat-tempat wisata yang sudah ada saat ini.

Baca Juga: Keterlaluan! Pedagang roti ini onani di depan siswi SMK, diciduk polisi deh

"Seharusnya ada komitmen dalam pengembangan wisata, sehingga perkembangan wisata di Temanggung bisa lebih terprogram dengan baik agar semua potensi wisata yang ada di Temanggung bisa terangkat," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Tunggul Purnomo, Rabu (15/2/2023)

Tunggul mengatakan salah satu potensi wisata yang ada di jatung Kota Temanggung yakni Taman Kartini, yang sudah tidak seperti tujuan awal dibangunnya yakni sebagai wisata edukasi dan bermain anak-anak.

"Dulu Almarhum Bupati Masjchun Sofwan membangun taman kartini ini tujuannya sebagai taman bermain anak dan taman edukasi, sehingga dibangun patung hewan, fasilitas bermain dan fasilitas penunjang lainnya," kata dia.

Baca Juga: Seorang ibu paruh baya di Gunungkidul nekat gantung diri, apa alasannya

Melihat kondisi Taman Kartini saat ini lanjutnya sudah cukup memperihatinkan, tidak hanya sudah beralih fungsi namun juga dimanfaatkan untuk hal-hal negatif.

Apalagi lanjutnya, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di jalan pintu masuk stadion Bumi Phala dan pedagang di sebelah utara sebelum masuk ke kolam renang di taman tersebut.

Selain kondisinya tidak sedap di pandang, kata Tunggul, keberadaan lapak-lapak pedagang di sebelah utara sangat rawan digunakan untuk hal negatif, sebab tempatnya tertutup.

"Saya khawatir bisa dimanfaatkan untuk hal yang negatif," kata dia.

Baca Juga: Cuaca ekstrem hujan disertai petir dan angin kencang di DIY diprediksi terjadi pada 16-18 Februari 2023

Ia mengatakan, keberadaan Taman Kartini sangat tergantung dari Pemerintah Daerah, arah pembangunan dari taman ini apakah akan dijadikan sebagai pusat jajan atau yang lainnya.

Oleh karena itu lanjut dia, butuh konsistensi pemerintah daerah, arah pembangunan seperti apa, apakah potensi wisata ini akan dibiarkan saja sementara yang desa-desa diminta untuk meningkatkan potensi wisata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X