HARIAN MERAPI - Gorontalo kembali diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3 di Teluk Tomini, Bone Bolango.
Gempat tersebut dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa terjadi akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Tol Cawang-Grogol libatkan dua truk, begini kondisi dua pengemudinya
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Rabu menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01 derajat Lintang Utara; 123,27 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini," paparnya.
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dengan parameter update M6,1.
Daryono mengemukakan bahwa gempa yang terjadi pada Rabu (18/1) pukul 07.34 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Baca Juga: Ajaib, pelajar SMP selamat dari arus banjir sungai setelah bertahan 3,5 jam pegangan pohon
Skala intensitas lebih rendah, yakni III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu) di daerah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso, dan Kab. Bone Bolango dengan skala intensitas
Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) di daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Sanana, dan Palu.
Dan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) di daerah Ternate, Morowali, Manado, Halmahera Selatan dan Labuha.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Baca Juga: Asal-usul tradisi perayaan Imlek di Tiongkok, berawal dari kisah tragedi raksasa pemakan manusia