Anggaran Covid-19 Meningkat Rp300 Triliun

photo author
- Rabu, 4 Agustus 2021 | 14:15 WIB
Perawat mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (9/7/2020). Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Keuangan menyederhanakan alur verfikasi guna mempercepat penyaluran insentif bagi tenaga kesehatan (nakes), karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 8 Juli realisasi penyaluran insentif Nakes penanganan COVID-19 baru disalurkan Rp284,5 miliar dari yang dianggarkan Rp1,9 triliun (ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz)
Perawat mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (9/7/2020). Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Keuangan menyederhanakan alur verfikasi guna mempercepat penyaluran insentif bagi tenaga kesehatan (nakes), karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 8 Juli realisasi penyaluran insentif Nakes penanganan COVID-19 baru disalurkan Rp284,5 miliar dari yang dianggarkan Rp1,9 triliun (ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz)

 

JAKARTA,harianmerapi.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan anggaran kesehatan dalam penanganan Covid-19 akan meningkat hingga Rp300 triliun pada tahun 2021.

"Sebuah angka yang sangat besar karena memang sebagian besar anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah alokasi kesehatan," ujar Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan, jumlah anggaran awal yang dialokasikan untuk kesehatan pada tahun 2021 sebesar Rp176 triliun, namun bertambah menjadi Rp214,9 triliun seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, belanja untuk bantuan sosial juga ditingkatkan menjadi Rp187 triliun pada tahun 2021 karena masyarakat mengalami tekanan yang sangat luar biasa pada saat pemerintah melakukan pembatasan.

Ia menyebutkan, jenis bantuan sosial yang ditingkatkan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta masyarakat paling bawah, kartu sembako untuk 18,8 juta, Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 10 juta dan 5,95 juta penerima tambahan, serta bantuan logistik dalam bentuk beras Bulog.

"Ada pula Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kuota internet bagi para pelajar di Tanah Air, hingga berbagai diskon listrik yang diperpanjang hingga akhir tahun," ungkap Sri Mulyani.

Maka dari itu, Bendahara Negara mengatakan, seluruh tambahan alokasi anggaran kesehatan maupun perlindungan sosial tersebut menyebabkan alokasi PEN meningkat dari Rp699 triliun pada 2020 menjadi Rp744,75 triliun pada tahun ini.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X