Anak disabilitas punya keinginan khusus, ingin bermain bersama teman sebaya dan diasuh keluarga

photo author
- Kamis, 20 Oktober 2022 | 19:30 WIB
Workshop hasil riset SAPDA Terkait kebutuhan anak penyandang disabilitas di Kompleks Pemkab Kulon Progo.  (Foto : Amin Kuntari)
Workshop hasil riset SAPDA Terkait kebutuhan anak penyandang disabilitas di Kompleks Pemkab Kulon Progo. (Foto : Amin Kuntari)

HARIAN MERAPI - Anak-anak penyandang disabilitas ternyata memendam keinginan khusus. Mereka ingin bebas bermain bersama teman-teman sebayanya serta diasuh oleh keluarga.

Keinginan anak penyandang disabilitas ini terungkap dari hasil riset atau penelitian yang dilakukan Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA). Pada tahun ini, penelitian tersebut difokuskan di Kulon Progo.

"Riset yang dilakukan berfokus pada sejauh mana pemenuhan kebutuhan orang berkebutuhan khusus di Kulon Progo serta persoalan yang dialami oleh penyandang disabilitas termasuk anak-anak," kata Direktur SAPDA, Nurul Sa’adah Andriani, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: Disurati siswa SD Sugihan 03 Tengaran, Ganjar tergoda dan datangi SD tersebut

Riset yang dilakukan SAPDA, lanjutnya, tidak hanya melibatkan Kulon Progo saja namun juga melibatkan provinsi DIY. Workshop mengenai hasil riset keinginan dan kebutuhan para anak penyandang disabilitas (diseminasi riset situasi anak disabilitas) kemudian digelar sebagai langkah tindak lanjut.

"Berdasar hasil riset ini, kami berharap ada peningkatan fasilitas minat dan bakat anak, upaya memperbanyak guru pendamping khusus, pemberian beasiswa untuk anak disabilitas serta pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi antara sekolah dengan orangtua, katanya.

Kemudian di bidang kesehatan yaitu deteksi dini anak disabilitas hingga level posyandu, integrasi layanan jamkesos terpadu dan informasi sistem rujukan kebutuhan kesehatan.

Baca Juga: Pengalaman misteri Saripah untuk mengatasi suami yang suka main judi dan main perempuan

Sementara dari bidang sosial yakni integrasi layanan jamkesos terpadu juga membangun dan menguatkan komunitas sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki situasi sekarang ke kondisi ideal dibutuhkan rekomendasi untuk memperbaiki regulasi, program dan layanan dan perbaikan data.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Pemkab Kulon Progo, Jazil Ambar Was’an menambahkan, kebutuhan anak penyandang disabilitas dapat dilihat dari dua hal yaitu dari keinginan anak itu sendiri dan kebutuhan khusus anak yang dilihat dari sisi orangtua dan orang di sekitarnya.

Dari hasil riset terungkap, kebutuhan anak penyandang disabilitas dari sisi keinginan anak tersebut yakni bermain bersama teman sebaya dan mendapatkan pengasuhan dari keluarga.

Sementara dari sisi orangtua dan orang sekitarnya yakni pendidikan inklusif yang optimal disesuaikan dengan kebutuhan disabilitas, informasi pendampingan dan layanan reproduksi.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD : Para penonton berdesak-desakan dan mati, penyebabnya gas air mata

"Keberadaan kaum disabilitas berikut kebutuhannya perlu diperhatikan dengan baik dan tepat demi terciptanya tatanan kehidupan yang berkeadilan. Seluruh elemen perlu bersinergi untuk melakukan edukasi secara bersama-sama bahwa anak berkebutuhan khusus mempunyai hak dan status yang sama," tegasnya.

Pemahaman disabilitas kepada seluruh pihak dinilai Jazil sangat penting untuk dipahami masyarakat. Hal ini dikarenakan masih ada orangtua yang enggan merawat anak berkebutuhan khusus.

Terkait rekomendasi dari SAPDA mengenai perbaikan regulasi, Jazil menjelaskan bahwa perbaikan regulasi perlu diikuti dengan implementasi yang baik sehingga penting dilakukan edukasi ke masyarakat mengenai kebutuhan dan keinginan kaum disabilitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X