JAKARTA,harianmerapi.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kepastian efikasi vaksin Sinovac terhadap virus SARS-CoV-2 baru dapat diketahui pada akhir tahun 2021.
"Sinovac sepemahaman saya baru keluar di akhir tahun ini, di akhir tahun inilah kita tahu (efikasi vaksin Sinovac) dan sesudah itu pasti akan memberikan langkah-langkah penanganannya seperti apa," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Sebelumnya beredar informasi bahwa antibodi dalam tubuh seseorang yang dihasilkan vaksin Sinovac akan menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.
"Tapi sebelum itu terlalu banyak spekulasi akan membingungkan rakyat sehingga saya minta temen-temen media untuk memastikan kita menyebarkan berita-berita yang secara ilmiah, secara bukti ilmiahnya benar dan pasti, harus pasti," ungkap BUdi.
Vaksin Sinovac adalah jenis vaksin yang pertama kali disuntikkan dalam program vaksinasi di Indonesia yaitu sejak Januari 2021. Saat itu vaksin Sinovac disuntikkan ke para tenaga kesehatan padahal semakin tinggi efikasi vaksin maka semakin lama antibodi bertahan di dalam tubuh.
"Saya mesti tegaskan di sini efikasi vaksin atau periode tahannya vaksin baru akan bisa keluar secara formal sesudah selesainya 'final report' uji klinis 3, diperkirakan akan keluar sekitar akhir tahun ini untuk vaksin-vaksin yang pertama kali di 'launch' akhir tahun lalu," tambah Budi.
Menurut Budi, vaksin pertama yang akan keluar laporan efikasinya adalah Pfizer dan AstraZeneca.
"Jadi Pfizer dan AstraZeneca baru keluar 'final report' uji klinis ketiganya pada kuartal keempat ahun ini. Apakah ada data yang lain? Ada, cuma data itu data ad hoc, data yang belum formal," ungkap Budi.
Budi pun meminta masyarakat yang telah mendapatkan suntikan kedua vaksin tidak buru-buru untuk mencari suntikan dosis ketiga vaksin.
Artikel Terkait
Cabai Rawit Makin Pedas, Sumbang Inflasi Bulan Juli 0,08 Persen
Ternyata Bohong, Polisi Tangkap Anak Akidi Tio
Soal Makan 20 Menit, Pelaku Usaha Diminta Berinovasi
Menkes Budi: Setiap Pandemi Selalu Syaratkan Perubahan Perilaku Manusia