PATI, harianmerapi.com - Situasi pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk memutar otak supaya bisa bertahan hidup. Hal itu pula yang dilakukan Sodiq Yusdiara, warga Desa Grogolan, Kecamatan Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah.
Sodiq banting stir dari semula kerja bidang pembibitan di perkebunan sawit, kemudian beralih menjadi petani anggur.
Ternyata hasilnya sungguh luar biasa. Pasalnya, dari berkebun anggur, Sodig kini mampu meraup omzet hingga belasan juta rupiah per bulan.
Halaman rumah Shodiq Yusdiara dipenuhi puluhan pohon anggur yang ditanam sekitar 1,5 tahun yang lalu. Batangnya tumbuh ke atas kemudian menjalar di batang tiruan yang sengaja dipasang membentuk atap. Selain menghasilkan uang, tanaman anggur itu membuat halaman rumahnya jadi teduh.
Baca Juga: Lagi, Kabupaten Sleman Raih Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2021
"Ada Covid-19 membuat saya dirumahkan dari pekerjaan pembibitan sawit di Kalimantan Tengah. Terus saya mencoba menanam bibit anggur. Waktu itu, banyak tetangga yang menganggap usaha saya bakal sia-sia," kata Sodiq, Kamis (29/7/2021).
Sodiq mengaku tidak patah semangat. Dia terus belajar cara budidaya pohon anggur jenis ninel, karena memang mudah perawatannya. Setelah setengah tahun berjalan, mulai banyak pesanan buah dan bibit angur dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Per bulan bisa kirim 200 pot bibit anggur. Pembeli dari Gorontalo, Aceh, Medan, NTT, NTB hingga Bali" papar Sodiq.
Pendapatan Sodiq pun tambah tajir, karena masyarakat wilayah Dukuhseti juga mulai tertarik melihat kebun anggur miliknya. Bahkan warga sekitar sengaja datang untuk membeli buah, atau selfi di tengah kebun anggur milik Sodiq.
"Omzet jualan anggur per bulan bisa mencapai Rp 14 hingga Rp 15 juta" tutur Sodiq. *