PSI Kota Yogyakarta Kecam Kebijakan Hotel Khusus Isoman Bagi Anggota DPR

photo author
- Rabu, 28 Juli 2021 | 13:45 WIB
Ketua DPD PSI Kota Yogyakarta, Denny Irawan.  (Foto: Istimewa )
Ketua DPD PSI Kota Yogyakarta, Denny Irawan. (Foto: Istimewa )

Yogya, harianmerapi.com - Sekretariat Jenderal DPR RI telah menyediakan hotel untuk fasilitas khusus karantina atau isolasi bagi anggota legislatif, tenaga ahli, hingga staf DPR yang terpapar Covid-19. Hal ini menuai kecaman dari banyak elemen masyarakat, termasuk dari Partai Solidaritas Indonesia.

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Yogyakarta, Denny Irawan dengan tegas mengecam tindakan Setjen DPR karena memunculkan kebijakan yang sangat tidak sensitif dengan situasi nyata rakyat, terutama di arus bawah.

"Kami mengecam keras kebijakan Sekretariat DPR yang tidak sejalan dengan realitas dan situasi yang dihadapi masyarakat di lapisan bawah yang sedang berjuang dengan penuh keterbatasan bahkan serba kekurangan," kata Denny dalam keterangan yang diterima harianmerapi.com, Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, DPR tidak perlu membuat perlakuan khusus atau kebijakan khusus semacam itu, jelas menabrak azas kepatutan, di mana semua warga negara wajib diperlakukan sama dan mendapat pelayanan yang sama.

Baca Juga: PSI DIY Berbagi Nasi Kotak untuk Warga Isoman di Kota Yogyakarta

"Apalagi DPR beserta perangkatnya, mereka punya fasilitas yang baik, punya akses baik, punya income yang baik dari negara. Pandemi Covid-19 merupakan exra ordinary problem justru sangat membutuhkan solidaritas bersama, jangan sampai ditambahi dengan persoalan lain seperti krisis strata sosial dalam penanganannya," sambung Denny.


Ia juga berharap para pajabat publik dan birokrat semakin meningkatkan rasa kebersamaan dan kemanusiaan, dengan membenahi sistem layanan kesehatan, agar bisa diakses dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

"Semua pihak terutama pejabat publik dan birokrat, wajib terus saling bahu membahu untuk terus memperbaiki sistem layanan kesehatan dan bantuan sosial ke masyarakat, harus sigap, tepat sasaran dan jangan jadi eksklusif," urainya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Rekomendasi

Terkini

X