Awas, Anak Kambing PE Jika Terserang Diare Bisa Memicu Kematian

photo author
- Rabu, 28 Juli 2021 | 06:56 WIB
          Saat anakan kambing PE sudah berumur satu bulan bisa diberi susu sapi untuk menjaga kesehatannya. (Sulistyanto)
Saat anakan kambing PE sudah berumur satu bulan bisa diberi susu sapi untuk menjaga kesehatannya. (Sulistyanto)


harianmerapi-com - Kambing jenis peranakan etawa atau sering disebut PE mempunyai beberapa kekhasan. Selain mempunyai bulu-bulu dengan pola warna unik, bagian telinga memanjang ketika masih anakan atau cempe rata-rata 18 cm dan setelah dewasa kisaran 32 cm.

Kambing PE betina bahkan dikenal sebagai penghasil susu kambing dengan kualitas bagus, sehingga wajar ada yang biasa menjual susu kambing PE, lalu anakan dari kambing tersebut cukup dibelikan susu sapi. Hanya saja pemberian susu sapi ketika cempe sudah umur satu bulan, jika di bawah umur satu bulan akan sering terserang diare. Ketika cempe kambing sering diare bisa memicu kematian.

Menurut praktisi budidaya kambing PE, Baduwi asal Godean Sleman, mulai melahirkan sampai masa bunting, induk PE dapat diperah susunya. Ketika kualitas anakan kambing PE, bagus-bagus idealnya tak perlu disambung susu sapi. Dengan kata lain, tetap diperuntukkan anakan-anakan kambing kualitas bagus sampai masa disapih. Bahkan untuk memacu pertumbuhan, bisa membeli susu kambing di tempat lain lalu setiap pagi dan sore diberikan ke cempe menggunakan dot.

Baca Juga: Anak Jalanan Patungan Beli 11 Ribu Butir Pil Koplo

“Ketika kualitas anakan PE bagus, saya biasa malah biasa mencari tambahan susu kambing. Kalau mengandalkan dari babonnya saja dirasa masih kurang,” terang Baduwi, Selasa (27/7/2021).

Adapun beberapa kriteria PE kualitas bagus dan layak dikelompokkan kelas kontes, selain pola warna dan telinga, masih banyak juga lainnya seperti bentuk kepala, dagu tebal, 'nyethem' atau mirip 'nyakil'. Mayoritas warna bulu PE, yakni kombinasi coklat putih dan hitam putih. Sebelum ada pandemi Covid-19, kegiatan kontes kambing PE secara berkala digelar di sejumlah tempat. Namun sejak ada pandemi, sama sekali belum ada kontes PE.

“Sedangkan yang berminat menjadikan sebagai satwa klangenan bertambah. Selain itu PE jantan dengan kualitas kurang bagus, namun sudah poel jika dijadikan hewan kurban, akan diperoleh daging lebih maksimal,” tambahnya.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Pembunuhan Wanita Saat Pandemi Covid-19, Polisi Masih Selidiki dan Periksa Saksi

Soal pakan harian, sebut Baduwi, ia rutin memberikan jenis pakan komboran, yaitu campuran ampas kulit kedelai dan polar yang diberikan setiap sore hari, kisaran pukul 17.00. Sedangkan pakan hijauannya, lebih bagus banyak tersedia di kandang, misalnya jenis rumput biasa dan aneka dedaunan kecuali daun kacang koro yang bisa memicu 'mendem'. Bagi babon yang sedang punya cempe, pakan komboran ditambah pada pagi hari, jadi sehari diberi dua kali pakan komboran.

“Kambing PE, idealnya sudah dikawinkan jika umurnya sudah lebih dari sembilan bulan,” urainya. *

 



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X