Ribuan petani kopi dan padi di Temanggung menggelar tradisi ritual sadranan seribu ketupat

photo author
- Jumat, 12 Agustus 2022 | 16:40 WIB
Tradisi sadranan seribu ketupat di Temanggung. (Arif Zaini Arrosyid)
Tradisi sadranan seribu ketupat di Temanggung. (Arif Zaini Arrosyid)

HARIAN MERAPI - Ribuan petani kopi dan padi menggelar tradisi ritual sadranan seribu ketupat di lembah Dawuhan Dusun Gedongan Desa Ngemplak Kecamatan Kandangan Temanggung, Jumat (12/8/2022).

Sholawat menggema berpadu dengan gemericik air di sungai Lenging yang melintas di lokasi tradisi sadranan seribu ketupat.

Warga bersyukur dan berdoa di lokasi tradisi sadranan seribu ketupat yang merupakan sumber mata air untuk air minum, memasak dan pengairan persawahan serta perkebunan tersebut.

Baca Juga: Mobil diduga mengangkut bahan bakar minyak (BBM) terbakar di dekat SPBU di Candiroto Temanggung

Warga juga berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat, rizqi halal berlimpah, kesehatan, ketentraman dan ketaqwaan serta jauh dari mara bahaya.

Usai berdoa, sesepuh warga kemudian membagikan ketupat dan gunungan dari hasil pertanian pada warga.

Sebagian warga makan bersama, sementara pemuda dan anak-anak melakukan perang air di saluran irigasi, yakni saling mencipratkan air hingga basah kuyup.

Turut dalam tradisi tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Saltiyono dan staf ahli bupati Temanggung bidang Kemasyarakatan SDM, Pendidikan dan Kebudayaan Tri Rahardjo.

Baca Juga: Tips menjaga kulit wajah terlihat sehat dan awet muda ala Dear Me Beauty di Shopee Festival Pilih Lokal 17.8

Sekretaris Desa Ngemplak, Fauzi mengatakan tradisi sadranan seribu ketupat sesuai jumlah ketupat yang dikonsumsi Kiai Lenging, sang pepunden desa, ketika membuat irigasi yang kini terus dimanfaatkan warga.

Tokoh pemuda setempat, Agus Anang mengemukakan tradisi ritual sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan rasa cinta pada alam lingkungan serta pelestarian sumber air.

Tradisi ritual, katannya juga untuk mengenang jasa Kyai dan Nyai Lenging yang telah membuat saluran air untuk lahan pertanian warga.

"Kami bersyukur atas segala karunia dari Tuhan dan berharap tahun depan mendapat limpahan karunia yang lebih dari Tuhan," katanya.

Warga mengikuti ritual sadranan seribu ketupat di Temanggung.
Warga mengikuti ritual sadranan seribu ketupat di Temanggung. (Arif Zaini Arrosyid)

Dikatakan nama sadranan seribu ketupat diambil dari jumlah ketupat yang disediakan Nyai Lenging untuk Kiai Lenging untuk mengerjakan saluran air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X